Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Kontras Jakarta dan Wuhan 1 Tahun Setelah Kasus Covid-19 Pertama Dilaporkan

Kompas.com - 02/03/2021, 05:35 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19 pertama pada 2 Maret 2020 silam, telah banyak yang berubah di Indonesia, termasuk Ibu Kota Jakarta.

Masyarakat terbelenggu dalam keharusan menjalankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Hubungan sosial antar manusia merenggang, ekonomi lumpuh, kehidupan normal baru pun tercipta dengan segala ketidaknyamanannya.

Baca juga: Angka Kematian akibat Covid-19 di Jakarta Terus Meningkat, Februari Tertinggi dengan 1.211 Kasus

Di satu sisi, protokol kesehatan yang ketat ini mau tidak mau harus dijalani karena kasus Covid-19 di Jakarta meningkat dari waktu ke waktu.

Catatan Kompas.com, terdapat 741 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Ibu Kota pada akhir Maret 2020 lalu. Sebanyak 84 pasien meninggal dunia.

Angka ini terus meroket sepanjang tahun tanpa menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Hingga 1 Maret 2021 kemarin, jumlah kasus positif terkonfirmasi di Jakarta adalah 341.793, dengan 5.528 di antaranya meninggal dunia.

Sebanyak 326.509 pasien dinyatakan telah sembuh. Sedangkan 9.756 lainnya masih harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan ataupun isolasi secara mandiri.

Baca juga: Angka Kematian di Jakarta Meningkat, Dinkes DKI Sebut Tingkatnya Masih Sama

Angka kematian tertinggi pasien Covid-19 bahkan dilaporkan terjadi bulan lalu, dengan 1.211 kasus pada periode 1-28 Februari 2021 di DKI Jakarta.

Di samping itu, ratusan tenaga kesehatan turut menjadi korban dari pandemi yang disinyalir berasal dari sebuah kota di daratan China, Wuhan, akhir tahun 2019 silam.

Data Lapor Covid-19 menunjukkan 826 tenaga kesehatan Indonesia meninggal hingga 1 Maret 2021 setelah terpapar Covid-19.

Baca juga: UPDATE 1 Maret 2021: Tambah 2.058 Kasus, 9.756 Pasien Covid-19 Masih Dirawat

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com