JAKARTA, KOMPAS.com - Satu per satu gerobak kerupuk ikan masuk ke bangunan di kawasan Cikoko Barat, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (1/3/2021) siang.
Di bagian dalam bangunan, para pekerja terlihat mengadon dan menggoreng kerupuk di posisinya masing-masing.
Kaleng-kaleng berisi kerupuk ikan kemudian menyebar ke DKI Jakarta dan segala penjuru Indonesia.
Bangunan di Jalan Cikoko Barat 1 tepatnya di RT 08 RW 04, Cikoko itu adalah pabrik pembuatan kerupuk ikan.
Ya, kerupuk ikan yang biasa kita makan bersama sebagai pelengkap makanan sehari-hari.
Di sana, renyahnya kerupuk muncul dan akhirnya masuk ke mulut pelanggan.
Nama pabriknya Erna Jaya. Pabriknya terletak di tengah pemukiman warga. Tempatnya seolah terpendam dari kepopuleran kerupuk itu sendiri.
Pabrik Erna Jaya kini berusia hampir setengah abad.
Elvin Syahrul Anwar (35) kini sosok yang menggawangi operasional pabrik kerupuk Erna Jaya.
Elvin meneruskan tongkat kepemimpinan almarhum H. Achmarudin dan istrinya yang masih hidup, Hj. Kholiyah.
Tonggak kejayaan Erna Jaya sudah mencapai tiga generasi. Achmarudin mengawali usaha di bidang kerupuk sejak tahun 1960-an. Waktu itu, Achmarudih masih berkeliling Jakarta.
“Yang mendirikan pabrik Erna Jaya namanya Haji Achmarudin. Sebelum mendirikan, Haji Achmarudin berjualan keliling sambil memikul kaleng kerupuk,” kata Elvin saat ditemui di Pabrik Kerupuk Erna Jaya, Senin (1/3/2021) siang.
Achmaruddin benar-benar merintis pabrik dari bawah seperti pedagang kerupuk keliling lainnya. Ia sempat tinggal di pabrik kerupuk di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Achmarudin berjualan kerupuk ikan sembari mengumpulkan modal.
“Lalu ada modal baru beli tanah di Cikoko pada tahun 1972. Dulunya di sekitar bangunan ini belum ada rumah-rumah. Di depan pabrik, dulunya mah rawa-rawa,” ujar Elvin.