Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Sepeda Permanen di Jakarta dan Perlunya Penegakan Aturan yang Konsisten...

Kompas.com - 02/03/2021, 08:32 WIB
Rosiana Haryanti,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan pembangunan jalur sepeda permanen sejak 9 September tahun lalu.

Realisasi pembangunan jalur sepeda permanen ini diawali dengan upaya Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang menyiapkan rute di sepanjang ruas Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin sepanjang 11,2 kilometer.

Sebagai pembatasnya, Dishub DKI Jakarta menggunakan pot tanaman atau planter box yang dibentuk layaknya rantai yang saling terkait.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, planter box yang dipasang dengan saling terkait tersebut mengusung tema "Sabuk Nusantara" yang juga melambangkan sila kedua Pancasila.

Menurut Syafrin, pembangunan jalur sepeda ini merupakan bagian dari program Jakarta Ramah Bersepeda.

Baca juga: Viral, Video Mobil Masuk Jalur Sepeda Permanen di Jalan Jenderal Sudirman

Adapun anggaran yang digelontorkan guna menyediakan jalur khusus bagi pesepeda ini mencapai Rp 30 miliar.

Dia menjelaskan, anggaran yang digelontorkan tidak menggunakan dana APBD DKI Jakarta 2021.

Pembangunan tersebut juga bertujuan menjadikan sepeda sebagai moda transportasi pilihan dan alternatif dalam perjalanan guna menunjang kebijakan transportasi yang berorientasi transit.

Bukan hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga berencana mengembangkan jalur sepeda sepanjang 578,8 kilometer.

Namun, pembangunan jalur ini tidak bisa langsung direalisasikan.

Sebab, menurut Syafrin, konstruksi jalur permanen itu membutuhkan waktu hingga 11 tahun, terhitung sejak 2019.

Baca juga: Anies: 578 Kilometer Jalur Sepeda Ditargetkan Selesai pada Tahun 2030

Menanggapi langkah ini, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Sekretaris Jenderal MTI Harya Setyaka berharap, pengembangan jalur sepeda permanen tidak hanya dilakukan di Ibu Kota, melainkan juga di wilayah-wilayah lain di Indonesia.

"MTI berharap provinsi lain juga dapat melakukan hal yang sama. Tentu saja harapan saya jalur sepeda ini tidak berhenti di Sudirman saja, terus dikembangkan," kata Harya kepada Kompas.com, Senin (1/3/2021).

Harya mengatakan, tanpa jalur sepeda dan fasilitas jalur pedestrian, maka jalan hanya bisa dinikmati oleh kendaraan pribadi.

Baca juga: Jalur Sepeda di Sudirman Diterobos Mobil, Sudinhub Bilang Hanya Bisa Patroli Pagi dan Sore

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com