JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan pembangunan jalur sepeda permanen sejak 9 September tahun lalu.
Realisasi pembangunan jalur sepeda permanen ini diawali dengan upaya Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang menyiapkan rute di sepanjang ruas Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin sepanjang 11,2 kilometer.
Sebagai pembatasnya, Dishub DKI Jakarta menggunakan pot tanaman atau planter box yang dibentuk layaknya rantai yang saling terkait.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, planter box yang dipasang dengan saling terkait tersebut mengusung tema "Sabuk Nusantara" yang juga melambangkan sila kedua Pancasila.
Menurut Syafrin, pembangunan jalur sepeda ini merupakan bagian dari program Jakarta Ramah Bersepeda.
Baca juga: Viral, Video Mobil Masuk Jalur Sepeda Permanen di Jalan Jenderal Sudirman
Adapun anggaran yang digelontorkan guna menyediakan jalur khusus bagi pesepeda ini mencapai Rp 30 miliar.
Dia menjelaskan, anggaran yang digelontorkan tidak menggunakan dana APBD DKI Jakarta 2021.
Pembangunan tersebut juga bertujuan menjadikan sepeda sebagai moda transportasi pilihan dan alternatif dalam perjalanan guna menunjang kebijakan transportasi yang berorientasi transit.
Bukan hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga berencana mengembangkan jalur sepeda sepanjang 578,8 kilometer.
Namun, pembangunan jalur ini tidak bisa langsung direalisasikan.
Sebab, menurut Syafrin, konstruksi jalur permanen itu membutuhkan waktu hingga 11 tahun, terhitung sejak 2019.
Baca juga: Anies: 578 Kilometer Jalur Sepeda Ditargetkan Selesai pada Tahun 2030
Menanggapi langkah ini, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Sekretaris Jenderal MTI Harya Setyaka berharap, pengembangan jalur sepeda permanen tidak hanya dilakukan di Ibu Kota, melainkan juga di wilayah-wilayah lain di Indonesia.
"MTI berharap provinsi lain juga dapat melakukan hal yang sama. Tentu saja harapan saya jalur sepeda ini tidak berhenti di Sudirman saja, terus dikembangkan," kata Harya kepada Kompas.com, Senin (1/3/2021).
Harya mengatakan, tanpa jalur sepeda dan fasilitas jalur pedestrian, maka jalan hanya bisa dinikmati oleh kendaraan pribadi.
Baca juga: Jalur Sepeda di Sudirman Diterobos Mobil, Sudinhub Bilang Hanya Bisa Patroli Pagi dan Sore
Kendati demikian, Harya mengingatkan, kesuksesan penerapan jalur sepeda permanen membutuhkan kepemimpinan yang tegas dan konsisten dalam menerapkan aturan.
"Ini awal yang baik. Perjalanan memang masih panjang. Berkaca dari suksesnya busway dan MRT, kuncinya adalah kepemimpinan yang tegas dan konsisten dalam implementasi," kata Harya.
Namun, Harya mengingatkan, ketika jalur tersebut telah direalisasikan, maka perlu ada penegakan yang konsisten.
Bukan itu saja, Pemprov DKI Jakarta juga perlu memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
"Sebagaimana dulu ketika jalur busway baru dibangun, tentunya dibutuhkan penegakan konsisten sekaligus sosialisasi. Saya yakin bisa steril," tutur Harya.
Baca juga: Viral Video Mobil Masuk Jalur Sepeda Permanen, MTI Berharap Pemprov DKI Konsisten Tegakkan Aturan
Dengan demikian, jalur tersebut bisa steril dari kendaraan lain.
Sebab, sebelumnya, beredar video soal mobil yang masuk ke jalur sepeda permanen yang sudah disterilkan dari kendaraan lain.
Video berdurasi 22 detik yang memperlihatkan sebuah mobil yang melewati jalur sepeda permanen di Jalan Jenderal Sudirman di sekitaran kompleks Gelora Bung Karno (GBK) itu viral di media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.