Masker dan hand sanitizer mulai langka
Kepanikan yang membuat warga kalap hingga membeli banyak barang sekaligus, menyebabkan sejumlah barang, khususnya produk kesehatan, mulai langka di pasaran.
Yani mengungkapkan, dia hanya membeli barang kebutuhan pokok dan tisu ukuran besar. Sementara itu, dia tak mendapatkan masker dan hand sanitizer.
"Tadi mau membeli masker juga, sudah habis," ungkapnya.
Sementara itu, Galuh, warga lain yang berada di lokasi mengeluhkan habisnya stok masker di pusat perbelanjaan kawasan Jakarta Selatan itu.
Namun, dia beruntung karena masih berhasil mendapatkan hand sanitizer sebelum habis diborong pembeli lain.
Baca juga: Setahun Pandemi di Indonesia, Ini Cerita di Balik Orang-orang yang Sembuh dari Covid-19
Menurut Galuh, dia membeli kebutuhan pokok dan produk kesehatan lebih banyak karena khawatir dengan kebijakan lockdown yang mungkin diterapkan di Ibu Kota.
"Tadi masih mendapatkan hand sanitizer, kalau masker sudah habis. Kalau belanjaan terlihat banyak, ya jaga-jaga saja karena takut nanti enggak bisa belanja lagi," ungkap Galuh.
Warga diimbau tak panic buying
Kelangkaan sejumlah barang imbas panic buying yang terjadi di masyarakat pada Maret 2020 pun mulai disoroti pemerintah dan para pelaku usaha.
Imbauan kepada warga untuk tidak panik dan memborong barang dalam jumlah besar karena ada pandemi Covid-19 mulai dilakukan pemerintah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying atau pembelian berlebihan karena merebaknya virus corona.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Darjamuni meminta masyarakat untuk tetap tenang karena stok pangan masih tercukupi.
"Kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir dengan stok pangan segar itu," ucap Darjamuni saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengimbau masyarakat tidak melakukan aksi panic buying barang kebutuhan-kebutuhan di toko-toko ritel modern hanya karena fobia.