Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecatan Polisi yang Mengamuk di Kos Pacarnya Jadi Tersangka dan Ditahan

Kompas.com - 02/03/2021, 16:21 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Metro Tanah Abang menetapkan PN sebagai tersangka. Pria pecatan anggota Polres Metro Jakarta Utara itu sebelumnya mengamuk di rumah kos di Kebon Kacang, Tanah Abang, beberapa hari lalu.

"Pelaku dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 167 KUHP, 460 KUHP dan Undang-Undang Darurat. PN terbukti melakukan perusakan, memasuki pekarangan orang lain dan kepemilikan senjata airsoft gun model revolver," kata Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan, Selasa (2/3/2021).

Singgih menjelaskan, korban pemilik kosan itu sebelumnya telah membuat laporan ke Polsek Tanah Abang mengenai tindakan yang dilakukan PN.

Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan sejumlah bukti dari lokasi kejadian. Polisi juga meminta keterangan sejumlah saksi.

Berdasarkan penyelidikan itu, PN ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

"Saat ini pelaku sudah ditahan di sel. Pelaku kami tahan karena (kemarin) unsurnya masuk. Niat dia mengganggu, dia ditangkap di dalam rumah," kata Singgih.

Baca juga: Hendak Tengok Anak, Seorang Polisi Diamankan Warga Kebon Kacang dengan Tuduhan Mencuri

Singgih menegaskan, pihaknya sudah mengantongi cukup bukti untuk menaikkan kasus ini ke tingkat penyidikan.

"Tidak wajar masuk ke perkarangan orang tanpa izin, sudah jelas buktinya ada. Kami berpatokan pada laporan korban. Saat ini, PN masih berada di sel tahanan Polsektro Tanah Abang," ujarnya.

PN sebelumnya diamankan oleh warga Kebon Kacang pada Jumat (26/2/2021), karena memaksa hendak masuk ke tempat kos-kosan di kawasan itu.

Pecatan polisi berpangkat terakhir Briptu itu awalnya datang ke tempat kos itu untuk menemui seorang perempuan berinisial F, sekitar pukul 04.00 WIB.

PN dan F telah lama menjalani hubungan, bahkan memiliki seorang anak. Namun, hubungan itu tak direstui oleh ayah F.

"Bapaknya si F tidak mengijinkan anaknya berumah tangga dengan si PN. Nah, ketika PN datang mau tengok anaknya karena kangen, si F telepon bapaknya," kata Kapolsek Tanah Abang Singgih Hermawan saat dikonfirmasi, Jumat pekan lalu.

Baca juga: Kronologi Polisi Diamankan Warga Kebon Kacang, Sempat Acungkan Airsoft Gun lalu Direbut Ketua RW

Ayah F kebetulan merupakan Ketua RW setempat sekaligus pemilik kosan. Ia langsung mengumpulkan pemuda setempat untuk membantu mengamankan PN.

"Bapaknya manggil-manggil pemuda kampung setempat biar heboh dibilang maling. Sebab, PN ini memang memaksa masuk ke kos-kosan itu walau pun sudah dilarang. Dia melompat pagar dan mau mencongkel pintu kosan F," kata Singgih.

Singgih menyebut PN sempat menodongkan senjata jenis airsoft gun saat akan diamankan oleh warga.

Namun senjata itu berhasil direbut oleh ayah F. Akhirnya upaya PN melawan warga gagal. Ia diikat oleh warga dan kemudian diserahkan ke Polsek Tanah Abang.

Baca juga: Polisi yang Diamankan Warga Kebon Kacang Sudah Dipecat karena Kasus Narkoba

Belakangan diketahui PN sudah diberhentikan tidak hormat dari kepolisian karena masalah disipliner.

Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan, PN sudah dipecat dari jajaran kepolisian sejak 15 Januari 2021.

"Yang bersangkutan sudah dipecat sejak tanggal 15 Januari 2021," kata Nasriadi saat dikonfirmasi, Jumat (26/2/2021), seperti dikutip Tribunnews.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com