Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wuhan Bebas dari Covid-19 Setelah 1 Tahun, Apa yang Bisa Jakarta Pelajari?

Kompas.com - 02/03/2021, 17:30 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu tahun setelah virus Corona yang menyebabkan Covid-19 muncul di kota Wuhan, China, kehidupan masyarakat terpantau kembali normal.

Pasar-pasar dipenuhi penjual dan pembeli, taman-taman kota diisi oleh lansia yang berolahraga dan berlatih bela diri, serta berbagai instansi sudah kembali beraktivitas seperti biasa tanpa takut akan tertular Covid-19.

Laporan apnews.com, kota berpenduduk 11 juta jiwa itu sudah terbebas dari pandemi Covid-19 sejak karantina wilayah pertama dihentikan pada 8 April 2020 lalu.

Dengan tidak adanya kasus transmisi lokal selama beberapa bulan, masyarakat Wuhan pun diizinkan untuk merayakan pergantian tahun 2020 kemarin dalam kemeriahan di jalanan kota.

Baca juga: Situasi Kontras Jakarta dan Wuhan 1 Tahun Setelah Kasus Covid-19 Pertama Dilaporkan

Situasi kontras terlihat di Jakarta, di mana pemerintah melarang adanya kerumunan saat malam pergantian tahun. Pusat kota yang biasanya dipenuhi sesak, seperti kawasan Monas dan Ancol, terpantau sepi pengunjung.

Ketika Wuhan sebagai titik awal penyebaran Covid-19 sudah terbebas dari penularan kasus, Jakarta mencatat angka penularan yang kian melonjak setiap harinya.

Hingga 1 Maret 2021 kemarin, Jakarta secara total mencatatkan 341.793 kasus terkonfirmasi.

Sebanyak 5.528 di antaranya meninggal dunia, 326.509 dinyatakan sembuh, dan 9.756 lainnya masih harus menjalani perawatan maupun isolasi.

Angka kematian di Jakarta bahkan telah melebihi angka kematian akibat Covid-19 di keseluruhan China daratan, yakni sekitar 4.636.

Baca juga: [EKSKLUSIF] Refleksi Setahun Covid-19 ala Pasien 02 Maria Darmaningsih: Antara Berkebun dan Merosotnya Kemanusiaan Kita

Foto udara pemakaman yang diperuntukkan untuk pasien dengan protokol COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Minggu (31/5/2020). Jumlah kasus positif COVID-19 di Jakarta mencapai 7.272 pasien per Minggu (31/5/2020), dengan rincian 2.102 orang dinyatakan telah sembuh dan 520 orang meninggal dunia.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Foto udara pemakaman yang diperuntukkan untuk pasien dengan protokol COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Minggu (31/5/2020). Jumlah kasus positif COVID-19 di Jakarta mencapai 7.272 pasien per Minggu (31/5/2020), dengan rincian 2.102 orang dinyatakan telah sembuh dan 520 orang meninggal dunia.

Apa yang bisa Jakarta pelajari?

Laporan theconversation.com, keberhasilan pengendalian Covid-19 di China, terutama Wuhan, terjadi karena pemerintahnya memprioritaskan kesehatan.

China belajar banyak dari kejadian pandemi SARS yang pernah terjadi sebelumnya.

Tidak lama setelah virus Corona muncul, tepatnya pada akhir Januari 2020, pemerintah China memutuskan untuk melakukan karantina wilayah di Wuhan selama 76 hari.

Akses keluar dan masuk kota tersebut ditutup. Otoritas juga kemudian menerapkan lockdown di beberapa kota lain yang berdekatan dengan Wuhan. Sehingga, total 50 juta warga harus terisolasi dari dunia luar.

Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19: Sempat Terjadi Panic Buying karena Khawatir Lockdown

Namun pengorbanan ini membuahkan hasil. Kasus penularan Covid-19 di Wuhan bisa dikatakan tidak ada semenjak lockdown dihentikan pada April 2020.

Selain melakukan karantina wilayah, pemerintah China juga melakukan isolasi dan pelacakan kasus yang serius untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com