JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sempat berdampak pada produksi kerupuk ikan di Jakarta. Perlahan tetapi pasti, bisnis kembali merangkak naik.
Penjualan kerupuk ikan Erna Jaya sempat "melempem" pada saat pandemi Covid-19 menerjang.
Di awal-awal pandemi Covid-19 muncul, Pabrik Kerupuk Erna Jaya harus tutup selama tiga bulan. Omzet penjualan kerupuk ikan Erna Jaya pun turun drastis.
Elvin Syahrul Anwar (35), pengelola Pabrik Kerupuk Erna Jaya, mengatakan bahwa pabrik tutup pada awal Maret hingga Mei 2020. Tak ada produksi kerupuk dari pabrik Erna Jaya.
"Kami tutup karena instruksi pemerintah untuk tutup. Kan waktu itu kasus Covid-19 sedang tinggi," kata Elvin saat ditemui di Pabrik Erna Jaya, Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Renyah Bisnis Kerupuk Erna Jaya, Berawal Keliling Memikul Kaleng hingga Bangun Pabrik
Pabrik Erna Jaya beruntung tak sampai mengurangi karyawan dan pedagang kerupuk ikan, meski tak ada pendapatan yang bisa dikeruk.
Kala itu, banyak pedagang kerupuk di bawah naungan Erna Jaya memilih untuk pulang kampung. Mayoritas pedagang kerupuk Erna Jaya berasal dari Ciamis, Jawa Barat.
"Buka karena tuntutan ekonomi. Ya kami sih sebenarnya gimana pemerintah. Kami tak bisa ikuti kebutuhan ekonomi pedagang karena mereka sampai bisa enggak bayar listrik," ujar Elvin.
Pihak Pabrik Erna Jaya harus meminta izin terlebih dahulu kepada Kelurahan Cikoko untuk membuka operasional pabrik.
Izin kemudian keluar dengan syarat pedagang-pedagang yang kembali dari kampung harus melewati swab test dan observasi setelah tiba di Jakarta.
Pihak Kelurahan Cikoko kemudian datang untuk melakukan survei terkait kesiapan operasional pabrik.
Baca juga: Kala Tunanetra Pedagang Kerupuk Tabrak Truk yang Rampas Jalurnya di Trotoar...
Pada bulan keempat pandemi Covid-19, Pabrik kerupuk Erna Jaya kembali beroperasi.
"Omzet mulai naik, tapi belum stabil dibandingkan sebelum pandemi Covid-19," tambah Elvin.
Sebelum pandemi Covid-19, Pabrik Erna Jaya bisa menghasilkan satu ton kerupuk. Namun, di saat pandemi, hanya setengah ton yang bisa dihasilkan.