Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhkan Kenaikan Harga Cabai Rawit Merah, Warga Kurangi Pembelian hingga Ganti Menu Makanan

Kompas.com - 03/03/2021, 13:11 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Sementara itu, Rusmini, pemilik rumah makan di kawasan Maruga, Ciputat, mengatakan, tingginya harga cabai rawit merah kali ini cukup mencekik.

Alhasil, dia pun memilih untuk mengurangi porsi sambal yang disediakan di warung makannya.

"Ya enggak bikin sambal banyak-banyak dulu sekarang. Harganya mahal," ungkap Rusmini.

Baca juga: Inflasi Februari 0,10 Persen, Dipicu Harga Cabai Rawit hingga Tarif Angkutan Udara

Rusmini mengaku, rumah makannya bisa menghabiskan dua kilogram cabai setiap harinya.

Kini, dia hanya menghabiskan satu kilogram cabai karena tingginya harga.

"Biasanya kan saya bisa dua kilo sehari. Sekarang paling banyak sekilo. Diirit-irit. Kemarin sempat Rp 130.000 per kilo," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, harga cabai rawit merah di sejumlah pasar kembali melonjak.

Di Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, harga komoditi tersebut mencapai Rp 115.000 per kilogram.

Jaimin (42), salah seorang pedagang Pasar Cimanggis, menjelaskan, kenaikan kali ini jauh lebih tinggi dari kenaikan yang terjadi pada 2020 yang tidak menembus angka Rp 100.000 per kilogram.

"Harga cabai (rawit merah) itu sekarang itu naik terus, enggak turun-turun dari Rp 50.000 nyampe Rp 115.000 sekarang," ujar Jaimin, Senin (1/3/2021).

Menurut Jaimin, harga cabai rawit merah terus melonjak sejak awal Februari 2021 dari kisaran Rp 70.000, naik menjadi Rp 135.000 per kilogram.

Baca juga: Menanam Cabai Bisa di Dalam Rumah, Begini Caranya

Kemudian, turun sedikit pada akhir Februari menjadi Rp 115.000 per kilogram.

"Sedikit-dikit turun naik. Tapi pas Februari itu, beberapa hari itu, dua mingguan melonjak terus," ungkapnya.

Senada dengan Jaimin, Ginah (60), pedagang Pasar Cimanggis, mengatakan, lonjakan harga cabai rawit merah kali ini dua kali lipat dari kenaikan yang terjadi pada 2020.

"Tahun kemarin juga naik, tapi enggak pernah setinggi ini seumur-umur saya dagang," kata Ginah.

Kondisi tersebut pun mengakibatkan daya beli konsumen, khususnya di Pasar Cimanggis, menurun.

Ginah yang biasa menjual lebih dari 15 kilogram cabai rawit merah setiap harinya, kini hanya menghabiskan kurang dari 10 kilogram karena harga yang dianggap konsumen terlalu tinggi.

"Ya karena mahal pembeli juga enggak banyak. Kalau dulu biasanya sehari 15 kilogram. Sekarang delapan kilogram saja itu sudah bagus. Cabai keriting juga naik sebenarnya, tapi enggak seberapa, sekilo Rp 60.000," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com