JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, fasilitas karantina bagi warga negara Indonesia yang baru kembali dari luar negeri diberikan secara gratis oleh pemerintah.
Namun, fasilitas gratis itu hanya tersedia bagi warga yang termasuk dalam kriteria.
Hal ini sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19.
Baca juga: Setahun Pandemi: Saat Pulau Sebaru Disulap Jadi Tempat Karantina ABK
"Sesuai SK Ketua Satgas Covid-19 bahwa yang mampu dibiayai adalah pekerja migran Indonesia, pelajar, dan ASN atau WNI yang tidak mampu secara ekonomi dengan bukti surat tidak mampu. Selain itu biaya ditanggung pribadi," kata Wiku kepada Kompas.com, Rabu (3/3/2021).
Hal ini disampaikan Wiku guna menanggapi video rekaman yang viral tersebut, di mana sejumlah warga mengeluhkan karantina berbayar di hotel.
Wiku mengatakan, karantina gratis bagi warga yang masuk kriteria memang hanya tersedia di Wisma Atlet Pademangan. Sementara itu, warga yang tak masuk kriteria bisa menjalani karantina berbayar di hotel-hotel yang telah bekerja sama dengan pemerintah.
Baca juga: Wisma Atlet dan Hotel Jadi Lokasi Karantina Pelaku Perjalanan dari Luar Negeri, Ini Penjelasannya
Namun, Wiku membantah pernyataan warga di video itu bahwa karantina berbayar di hotel pasti mendapatkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) dengan hasil negatif Covid-19. Ia menilai oknum warga tersebut telah melemparkan tuduhan serius.
"Mohon untuk segera melaporkan oknum tersebut kepada penanggung jawab fasilitas setempat dan sehingga dapat langsung ditindaklanjuti," kata Wiku.
Video warga mengeluhkan karantina berbayar di hotel itu diunggah oleh akun Tiktok @rinaa_rafaell. Dalam video itu sejumlah pekerja migran Indonesia tengah berkumpul di bandara Taiwan, 28 Januari 2021.
Mereka hendak terbang ke Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Salah satu orang dalam video memberi tahu para WNI bahwa saat ini karantina di hotel harus membayar uang sejumlah Rp 5 juta selama tiga hari.
"Katanya mereka yang pilih di hotel dijamin (hasil tes swabnya) negatif," kata perempuan tersebut.
"Nah, yang pilih di Wisma Atlet Pademangan sudah mulai kayak dulu lagi. Kemarin ada penerbangan tanggal 24 (hasil tesnya) dipositifin berapa orang," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.