Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdukcapil Tangsel Buka Layanan Daring, Pemohon Bisa Daftar untuk 30 Hari ke Depan

Kompas.com - 03/03/2021, 16:18 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan membuka pelayanan secara daring.

Warga yang ingin mengurus administrasi kependudukan bisa mengajukan permohonan hingga 30 hari ke depan.

"Jadi daftar online-nya kami buka untuk mengantre dalam satu bulan. Kan biasanya daftar sekarang, buat satu dua hari ke depan," ujar Kadisdukcapil Tangerang Selatan Dedi Budiawan saat dihubungi, Rabu (3/3/2021).

Menurut Dedi, Disdukcapil membuka antrean untuk 30 hari ke depan karena sebelumnya banyak warga yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan kuota pelayanan harian secara daring.

Baca juga: Surati Pemerintah Pusat, Airin Minta Lansia di Tangsel Jadi Penerima Vaksinasi Covid-19 Prioritas

Kondisi tersebut karena ada pembatasan jumlah dan waktu pelayanan harian yang diberlakukan untuk administrasi kependudukan selama pandemi Covid-19.

"Itu kami bagi empat termin, masing-masing satu jam. Jam 12 itu untuk pelayanan akta pencacatan sipil. Ada empat, perkawinan, perceraian, kelahiran, kematian," ungkapnya.

Pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB untuk pelayanan pindah domisili dan kedatangan, serta pembuatan kartu tanda penduduk.

"Khusus pelayanan KTP, ini paling banyak peminatnya dan kuotanya. Nah, jam 15.00-16.00 itu kartu keluarga," kata Dedi.

Adapun permohonan layanan kependudukan secara daring bisa diajukan masyarakat melalui laman resmi disdukcapil.tangerangselatankota.go.id.

Baca juga: Kekecewaan Guru di Tangsel Gagal Divaksin Covid-19...

Dalam situs tersebut, masyarakat bisa memilih hari dan tanggal untuk pelayanan kependudukan mulai dari KTP, kartu keluarga, hingga akta pencatatan sipil seperti pernikahan, kelahiran, dan kematian.

"Kalau penuh minggu ini, bisa mengajukan buat minggu depannya. Maksimal 30 hari atau satu bulan ke depan pilihan tanggalnya," ungkap Dedi.

"Jadi kalau mau aman, misalnya mau bikin KTP, atau mau pindah, daftar dari sekarang, terus tinggal pilih tanggal, mau di hari apa minggu ke berapa," sambungnya.

Sementara itu, layanan pembuatan kartu identitas anak (KIA) dan perekaman KTP baru bagi masyarakat yang baru berusia 17 tahun tetap harus dilakukan secara offline.

"Layanan lain seperti KIA ataupun yang tidak tercantum di sana, itu bisa datang langsung atau offline istilahnya," jelas Dedi.

Untuk perekaman KTP, kata Dedi, warga diminta datang ke kelurahan dan kecamatan domisilinya masing-masing.

Sementara KIA bisa mendapatkan pelayanan di mal pelayanan publik.

"Seperti perekaman foto yang 17 tahun, tidak online, itu datang langsung ke kecamatan. Kalau KIA, dia langsung mal pelayanan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com