Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Ibu Guru Siti Noorzanah, Bisa Mengajar Tatap Muka Sebelum Pensiun

Kompas.com - 03/03/2021, 18:52 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah satu tahun melanda Indonesia, sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Sejak saat itu, aktivitas masyarakat dibatasi untuk menekan penyebaran virus corona. Bahkan, kegiatan belajar mengajar di sekolah turut dihentikan sementara.

Kondisi ini memaksa guru dan siswa beralih memanfaatkan layanan daring dalam belajar. Tak boleh ada interaksi tatap muka yang dilakukan di ruang kelas seperti biasanya.

Kegiatan belajar mengajar secara daring ini dianggap sebagian guru sulit untuk diterapkan dan kurang efektif dibanding dengan tatap muka.

Baca juga: Pimpinan DPRD DKI: Vaksinasi Covid-19 Keluarga Anggota Dewan Baru Diajukan

Siti Noorzanah (59), Guru di SMPN 4 Tangerang Selatan mengaku, pandemi Covid-19 yang melanda setahun terakhir merupakan masa paling sulit yang dialami selama 30 tahun menjadi guru.

Pasalnya, Siti tidak bisa berinteraksi langsung dengan para murid sebelum resmi pensiun karena akan berusia 60 tahun pada Agustus mendatang.

"Tahun ini saya pensiun. Jadi saya tuh sedih banget. Aduh, tahun terakhir saya enggak bisa ketemu murid-murid," ujarnya saat diwawancarai, Rabu (3/3/2021).

Pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris itu bercerita, selama setahun terakhir dia hanya bisa berinteraksi dan menyampaikan materi secara daring.

Dia dan para guru lain di SMPN 4 Tangerang Selatan harus mencari cara agar materi pelajaran bisa tersampaikan sepenuhnya kepada para murid lewat ruang virtual yang penuh keterbatasan.

"Saya sudah 30 tahun menjadi guru. Tahun ajaran ini sangat berat, sangat berat. Tidak hanya bagi kami guru-guru, tapi juga bagi siswa, bagi orangtua, sama semua berat," ungkapnya.

Baca juga: Pemprov DKI Tolak Permintaan Vaksinasi Covid-19 untuk Keluarga Anggota DPRD

Tak selalu berjalan mulus

Kegiatan belajar mengajar secara daring, kata Siti, tentu tidak sepenuhnya berjalan mulus. Terdapat sejumlah kendala yang harus dihadapi dia dan para murid.

Salah satunya yang paling sering terjadi adalah masalah akses internet untuk mengerjakan tugas dan proses pengumpulannya.

"Kami selalu antisipasi untuk yang bermasalah dengan kuota. Misalnya enggak punya paket atau internetnya enggak bisa, jadi tugas-tugasnya tetap dikirim ke sekolah," ungkapnya.

Meski begitu, para siswa tetap tidak diperkenankan mendatangi sekolah dan bertemu para guru.

Tugas tersebut harus dikerjakan di rumah dan dikirimkan oleh wali murid atau menggunakan jasa pengiriman ke sekolah.

Baca juga: Satu Tahun Pandemi Covid-19, Pengusaha Bioskop: Kondisi Ini yang Terberat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com