TANGERANG, KOMPAS.com - Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Kota Tangerang, Banten, melonjak.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Eni Nuraeni mengatakan, berdasarkan pemeriksaan Disperindag di sejumlah pasar, rentang harga cabai tersebut mulai dari Rp 120.000 sampai Rp 150.000 per kilogram.
Eni mengungkapkan, harga cabai itu melonjak lantaran petani gagal panen karena cuaca yang tak menentu.
"Jadi mungkin bisa gagal panen. Habis ujan, terus panas, terus hujan lagi," ucap Eni melalui sambungan telepon, Rabu (3/3/2021) malam.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Kota Tangerang Capai Rp 130.000 per Kg
Disperindag telah berkoordinasi dengan PD Pasar Kota Tangerang untuk mengetahui stok cabai rawit merah serta harga cabai itu di pasaran.
"Sementara ini, kami tetap koordinasi dengan PD Pasar dan pasar induk serta pasar swasta lainnya," kata Eni.
Bila nantinya harga cabai tetap mahal atau bahkan meningkat lagi, Eni menyatakan hendak berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten serta pemerintah pusat.
Akibat melonjaknya harga cabai rawit merah, tutur Eni, banyak warga yang akhirnya mengurangi pembelian cabai tersebut.
"(Warga) membeli yang diperlukan dan dibutukan saja. Karena cabai (rawit merah) ini mahal, ada cabai keriting. Sudah cerdas sih menurut saya masyarakat juga," imbuh Eni.
Baca juga: Petani Terdampak Banjir, Harga Cabai Rawit Merah di Jakbar Naik 2 Kali Lipat
Seorang pedagang cabai di Pasar Anyar, Kholifah (30), menyatakan, cabai yang harganya melonjak hanya cabai rawit merah.
Dia menjual satu kilogram cabai rawit merah seharga Rp 130.000.
"Sebelumnya, sekilo cabai rawit merah itu harganya cuma Rp 80.000," kata Kholifah.
Kholifah tak tahu penyebab melonjaknya harga cabai rawit merah. Ia menyatakan, kenaikan harga cabai tersebut sudah berlangsung satu bulan.
Walau harga naik, kata Kholifah, pembeli cabai rawit merah tak berkurang.
Untuk menyiasati lonjakan harga itu, Kholifah mencampur cabai rawit merah dengan cabai rawit kuning dan hijau.