Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Geng Motor Bacok Polisi di Menteng, Buat Onar hingga Kesal Dibubarkan

Kompas.com - 04/03/2021, 08:43 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Polsek Menteng dibacok oleh geng motor. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (28/2/2021) dini hari di RW 003 Menteng.

Berikut kronologi dan sejumlah fakta yang telah dirangkum Kompas.com terkait peristiwa ini:

Cari lawan

Kapolsek Menteng Kompol Iver Manossoh menjelaskan, para anggota geng motor itu mulanya membuat onar untuk mencari lawan tanding.

Mereka membunyikan klakson, menggeber motor, dan berteriak-teriak di jalan.

"Mereka awalnya ngirim-ngirim video ke medsos, nantang-nantang untuk melakukan aksi geng motor, mau cari lawan," kata Iver saat dihubungi, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Kesal Dibubarkan, Geng Motor Bacok Polisi di Menteng

Namun, aksi mereka diketahui oleh anggota Polsek Menteng yang tengah berpatroli.

Polsek Menteng pun menerjunkan satu regu atau sekitar sembilan personel ke lokasi untuk membubarkan mereka.

Korban luka di bagian jari

Para remaja yang mengendarai sekitar 25 motor itu melawan saat hendak dibubarkan. Salah satu dari mereka menyerang petugas dengan senjata tajam.

"Petugas pas mau mengamankan justru dibacok oleh salah satu geng motor," ucap Iver.

Akibat penyerangan itu, salah satu anggota, Aiptu Dwi Handoko, terluka di bagian jari tangan.

"Saat ini petugas kami sudah di rumah menjalani perawatan," kata Iver.

Pelaku langsung kabur

Menurut dia, setelah pembacokan itu, para anggota geng motor langsung kabur.

Petugas hanya bisa mengamankan satu buah celurit dari salah satu anggota geng motor.

Meski demikian, polisi tetap memburu para anggota geng motor yang telah melukai salah satu anggotanya itu.

Baca juga: Kapolsek Menteng: Geng Motor yang Bacok Polisi Ingin Cari Lawan

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Menteng Kompol Gozali Luhulima mengatakan, pihaknya memeriksa kamera CCTV di sekitar lokasi untuk mengecek pelat nomor kendaraan geng motor tersebut.

Dari 25 motor, polisi fokus pada kendaraan yang digunakan oleh pembacok Aiptu Dwi.

Akhirnya identitas penyerang polisi itu dikantongi.

Pelaku ditangkap

Polisi kemudian menangkap dua anggota geng motor yang membacok Aiptu Dwi Handoko.

Keduanya, yakni berinisial RD (22) dan LO (21).

"Sudah ditangkap dua orang. Mereka yang menyerang dan sekaligus pimpinan geng motornya," kata Kompol Iver Manossoh.

Baca juga: Anggota Geng Motor Pembacok Polisi di Menteng Ditangkap

Keduanya ditangkap di lokasi yang berbeda. Iver mengatakan, kedua pelaku saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif kepolisian.

Kedua pelaku dijerat Pasal 2 ayat 1 UU Darurat 1951 tentang Senjata Tajam juncto Pasal 170 KUHP. Ancaman hukumannya maksimal 10 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com