JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 baru-baru ini melaporkan peta zonasi risiko Covid-19 di Indonesia untuk periode 21 Februari 2021.
Berdasarkan data yang tertera di situs covid19.go.id pada Selasa (2/3/2021), sebanyak 16 kabupaten/kota (3,11 persen) yang kini berstatus zona merah Covid-19.
Daerah tersebut yaitu Kota Palopo, Kota Kupang, Kota Mataram, Kabupaten Gunung Mas, Kota Palangkaraya, Kabupaten Kota Baru, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Klaten, Kota Bekasi, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Bangli.
Baca juga: Pengusaha Bioskop: Dampak Pandemi Covid-19 Paling Berat, Krisis Tahun 98 Tak Separah Ini
Berdasarkan laporan tersebut, tidak ada satu pun kotamadya di DKI Jakarta yang kini berada di zona merah.
Sebagai perbandingan, menurut data yang dikeluarkan pada 14 Februari lalu, ada 44 kabupaten/kota yang masuk zona merah Covid-19. Lima di antaranya adalah kotamadya di DKI.
Lantas, apakah ini berarti DKI Jakarta telah berhasil mengendalikan virus SARS-COV-2? Berikut Kompas.com uraikan.
Berdasarkan situs corona.jakarta.go.id dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan data terkini pada 25 Februari 2021, jumlah rukun tetangga (RT) di Jakarta yang masih masuk zona rawan Covid-19 adalah sebanyak 4.609.
Perinciannya adalah sebagai berikut:
Jumlah tersebut berkurang ketimbang data di situs yang sama pada 11 Februari lalu di mana ada 6.422 RT yang masuk zona rawan Covid-19.
Sebanyak 712 RT zona rawan berada di Jakarta Pusat, 1.963 RT di Jakarta Timur, dan 1.502 RT di Jakarta Barat.
Kemudian, ada 1.310 RT zona rawan di Jakarta Selatan dan 935 RT di Jakarta Utara.
Baca juga: Lansia yang Divaksinasi Covid-19 di RSUD Pasar Rebo Harus Punya KTP Jakarta Timur
Berdasarkan data di situs yang sama dari seminggu sebelum dan sesudah tanggal 25 Februari, mengikuti pengambilan data penyebaran di RT, ada tren naik-turun kasus harian Covid-19 di Jakarta.
Misalnya, pada Senin (1/3/2021), tercatat ada 2.058 kasus baru. Namun, keesokan harinya, kasus harian bertambah 578.
Lalu, pada Rabu (3/3/2021), kasus harian melonjak lagi menjadi 1.437.
Hal itu berbanding lurus dengan jumlah warga Jakarta yang menjalani tes Covid-19 dengan metode PCR setiap harinya.
Contohnya, pada Selasa (2/3/2021), jumlah tes PCR kurang dari 10.000 yang dicanangkan Pemprov DKI, yakni 8.267.
Namun, keesokan harinya, data tes PCR melonjak tinggi menjadi 18.517.
Berikut penjabarannya:
* Rabu (3/3/2021)
Jumlah tes PCR: 18.517
Positif harian: 1.437
* Selasa (2/3/2021)
Jumlah tes PCR: 8.267
Positif harian: 578
* Senin (1/3/2021)
Jumlah tes PCR: 8.104
Positif harian: 2.058
* Minggu (28/2/2021)
Jumlah tes PCR: 11.577
Positif harian: 2.098
* Sabtu (27/2/2021)
Jumlah tes PCR: 13.043
Positif harian: 1.737
* Jumat (26/2/2021)
Jumlah tes PCR: 13.274
Positif harian: 1.661
* Kamis (25/2/2021)
Jumlah tes PCR: 14.672
Positif harian: 1.581
* Rabu (24/2/2021)
Jumlah tes PCR: 13.982
Positif harian: 782
* Selasa (23/2/2021)
Jumlah tes PCR: 8.204
Positif harian: 782
* Senin (22/2/2021)
Jumlah tes PCR: 9.312
Positif harian: 2.471
* Minggu (21/2/2021)
Jumlah tes PCR: 13.045
Positif harian: 2.720
* Sabtu (20/2/2021)
Jumlah tes PCR: 11.863
Positif harian: 2.872
* Jumat (19/2/2021)
Jumlah tes PCR: 15.584
Positif harian: 1.920
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktaviani mengatakan, ada data Covid-19 yang tertunda dilaporkan karena perbaikan koneksi sistem Kementerian Kesehatan.
Sehingga, terjadi lonjakan angka di hari berikutnya sebagai akumulasi data yang tertunda masuk di hari sebelumnya.
"Itu kan (data yang tertunda) begitu sudah bisa tarik sudah otomatis masuk," ujar Dwi kepada Kompas.com, Senin (1/3/2021).
Dwi pun menegaskan, angka yang sempat menurun drastis itu bukan berarti kasus Covid-19 di Jakarta sudah menurun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.