JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini pemerintah mengumumkan bahwa varian baru virus corona dari Inggris, yang disebut B.1.17, sudah masuk ke Indonesia lewat Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.
Virus tersebut dibawa oleh dua pekerja migran asal Indonesia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengonfirmasi kabar tersebut dan meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Pada masyarakat tetap tenang, tapi juga harus waspada. Kita harus sikapi secara bijak dengan tetap mengenakan protokol kesehatan secara ketat," ujar Riza, Rabu (3/3/2021).
Penemuan kasus infeksi B.1.71 di Indonesia ini diumumkan pada Selasa (2/3/2021), tepat satu tahun setelah kasus pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Mutasi Virus Corona B.1.1.7, Ini Langkah Bandara Soekarno-Hatta
Dilansir dari The Wall Street Journal, varian baru virus corona ini lebih gampang menyebar dan lebih mematikan daripada varian sebelumnya.
Virus ini pertama kali terdeteksi di Inggris pada November tahun lalu, dan kini setidaknya sudah menyebar ke 76 negara lain di dunia.
Petugas kesehatan di Inggris menemukan bahwa orang yang terinfeksi B.1.17 menginfeksi lebih banyak orang ketimbang orang yang terinfeksi varian virus sebelumnya.
"Kami belum pernah melihat varian virus lainnya yang menyebar lebih cepat daripada ini," ujar Nick Loman, seorang profesor genomik mikroba dan bioinformatika di Universitas Birmingham.
Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Strategi Penanganan Mutasi Virus Corona B.1.1.7
Mereka juga mendeteksi tanda-tanda bahwa orang yang terinfeksi varian baru ini memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.
Sebuah analisis dari Skotlandia menunjukkan, kemungkinan orang yang terinfeksi B.1.17 untuk berakhir di rumah sakit 65 persen lebih tinggi ketimbang orang yang terinfeksi varian sebelumnya.
Sedangkan untuk kemungkinan berakhir meninggal dunia adalah 37 persen lebih tinggi.
Adapun, gejala dari infeksi virus ini adalah sebagai berikut:
Baca juga: Tentang Virus Corona B.1.1.7 dari Inggris yang Terdeteksi di Karawang...
Sementara itu, laporan Deutsche Welle, atau DW News, mengatakan bahwa tingkat reproduksi (R) dari virus corona varian B.1.17 ini 0.5 kali lebih tinggi dari varian virus corona "normal".
"Angka tersebut sangatlah masif," ujar Lothar Wieler, Kepala Robert Koch Institute (KRI) untuk penyakit menular di Jerman, seperti dilansir dw.com.
Lebih lanjut Wieler mengatakan, Mutasi B.1.17 ini adalah yang paling banyak menyebar saat ini di Jerman. Setidaknya virus ini sudah terdeteksi di 13 dari 16 negara bagian di Jerman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.