JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang daging di Pasar Slipi, Jakarta Barat, mengeluhkan harga daging sapi yang tak kunjung turun sejak akhir Januari 2021.
"Harga per kilogram Rp 130.000 sampai Rp 140.000, dulu maksimal Rp 120.000, naik Januari sampai sekarang belum turun," kata Adi, salah seorang pedagang daging di Pasar Slipi saat ditemui, Kamis (4/3/2021).
Menurut Adi, kenaikan ini berdampak bagi turunnya omzet penjualan.
"Omzet turun 50 persen, sudah hampir dua bulan ini," lanjut Adi.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Mul, pedagang daging sapi di Pasar Slipi lainnya.
"Turun setengahnya ini pemasukkan," kata Mul, Kamis.
Bahkan, beberapa pedagang terpaksa gulung tikar.
Baca juga: Usai Pedagang Mogok Jualan, Harga Daging Sapi Tak Juga Turun
"Ini udah tiga orang pedagang di sini gulung tikar. Kita awalnya berlima di sini, sekarang tinggal dua orang pedagang sapinya," lanjut Mul.
Para pedagang berharap pemerintah segera melakukan upaya untuk menurunkan harga daging sapi di pasaran.
"Pemerintah harus ikut campur. Ini soalnya ada bandar-bandar besar yang mainin," kata Adi.
Sementara, Desy, pelanggan daging sapi juga mengeluhkan masih tingginya harga daging sapi selama dua bulan ke belakang.
"Udah agak lama ini harga segini, mahal banget nggak turun-turun," kata Desy.
"Kasihan di sini pedagang pada bangkrut, kita juga pembeli jadi susah kan karena mahal begini," tambah dia.
Untuk diketahui, harga daging sapi di Jabodetabek naik sejak Januari 2021.
Pada 20-22 Januari 2021, pedagang sapi se-Jabodetabek melaksanakan mogok dagang karena tingginya harga daging sapi per kilogram.
Baca juga: Pedagang Daging Sapi Mogok, Tukang Bakso: Jangan Lama-lama, Kita Mau Jualan