Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Terbatas, Guru di Depok yang Divaksinasi Covid-19 Bulan Ini Baru 19 Persen

Kompas.com - 04/03/2021, 16:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, memastikan bahwa baru 3.636 tenaga pendidik di wilayahnya yang akan menerima vaksinasi Covid-19 bulan ini.

Jumlah itu setara dengan 19,2 persen dari total 18.850 tenaga pendidik di Kota Depok, Jawa Barat, yang sebelumnya diusulkan dalam vaksinasi Covid-19 tahap dua.

"Kerena kuotanya juga dibatasi dari pusat sehingga dinas kesehatan bagi-bagi juga (vaksin Covid-19) dengan dinas-dinas yang melayani pelayanan, seperti dukcapil, Satpol PP, dibagi dulu biar rata. Sekarang ini gelombang pertama 3.636," kata Thamrin, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Dapat 33.400 Vaksin Covid-19 Tahap 2, Depok Targetkan Gelombang Pertama Rampung Sebulan

Vaksinasi bagi para tenaga pendidikan itu dilakukan di 38 puskesmas yang tersebar di Kota Depok. Masing-masing puskesmas kedapatan jatah 90-99 tenaga pendidik untuk disuntik vaksin Covid-19, kecuali Puskesmas Pancoran Mas yang akan memvaksinasi 108 tenaga pendidik.

Dengan ini, jika dirata-rata, jumlah tenaga pendidik per sekolah yang divaksinasi Covid-19 bulan ini belum seberapa.

"Kalau dirata-rata ya sekitar 3-4 (tenaga pendiik yang divaksinasi Covid-19 bulan ini) per sekolah," kata Thamrin.

Dia berharap, vaksinasi dapat dipercepat dengan distribusi dosis dalam jumlah yang lebih memadai.

Hal ini demi memenuhi harapan yang disinggung Presiden Joko Widodo, yakni agar mulai Juli 2021 kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka dapat diselenggarakan kembali.

"Mudah-mudahan dari pusat juga bisa memberikan kuota vaksin di setiap kabupaten dan kota, khususnya di Depok," kata Thamrin.

"Minimal sekitar 75 persen tenaga pendidik ini telah divaksinlah, sehingga kita untuk memberikan pendidikan atau pengajaran di setiap sekolah tidak ada rasa was-was," imbuhnya.

Meski demikian, keputusan KBM tatap muka digelar atau tidak tergantung pada situasi aktual pandemi Covid-19 pada Juni nanti. Keputusan itu ada di tangan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok dengan terlebih dulu duduk bersama dengan dinas pendidikan dan seluruh stakeholder terkait.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, membenarkan bahwa jumlah vaksin Covid-19 yang diterima Depok masih sedikit dibandingkan sasaran yang mau dicapai, yakni baru 33.400 dosis untuk gelombang pertama.

Terbatasnya jumlah vaksin itu membuat dinas kesehatan harus bersiasat. Sejumlah kelompok seperti para pejabat struktural dan anggota TNI/Polri akan divaksinasi 100 persen, namun tenaga pendidik dan kalangan lansia divaksinasi sebagian dulu pada gelombang pertama ini.

Kalangan lansia, misalnya, baru 2.232 orang yang tinggal di 10 kelurahan zona merah, yang mendapatkan prioritas vaksinasi.

Novarita menargetkan, gelombang pertama bisa rampung bulan ini sehingga Depok bisa segera dikirimi ribuan vaksin Covid-19 lagi oleh Pemprov Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com