DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, menyebut bahwa wacana kegiatan belajar-mengajar (KBM) secara tatap muka pada tahun ajaran 2021/2022 mulai Juli nanti belum bisa ditentukan saat ini.
Di samping itu, keputusan tersebut ada di tangan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, dengan mempertimbangkan situasi penularan virus corona.
"Mudah-mudahan kita harapkan bulan Juni nanti sudah ada kepastian dari tim Satgas Covid-19 Kota Depok bahwa Depok sudah bisa dilakukan (KBM) tatap muka karena sudah zona kuning atau hijau," ungkap Thamrin ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: Mimpi Ibu Guru Siti Noorzanah, Bisa Mengajar Tatap Muka Sebelum Pensiun
"Jadi sebelum nanti (KBM) dimulai 15 Juli, biasanya kita ada rapat di Juni dengan tim satgas dan juga dengan stakeholder di bidang pendidikan, apakah memungkinkan kita melakukan tatap muka atau tidaknya," ujarnya.
Thamrin menyatakan, tidak ada arahan spesifik dari pemerintah pusat maupun provinsi mengenai kriteria yang harus dipenuhi sebelum KBM tatap muka digelar, baik dari sisi vaksinasi terhadap tenaga pendidikan maupun situasi pandemi.
"Tidak ada (arahan spesifik). Minimal guru dalam kondisi dan keadaan sehat itu ada pedoman seperti itu syukur-syukur sudah divaksin," kata Thamrin.
"Semua dikembalikan ke daerah masing-masing karena kondisi di daerah kan berbeda-beda. Seperti awalnya Pak Menteri (Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim) mengarahkan agar Januari 2021 sudah bisa tatap muka, tapi daerah-daerah kan semua merasa keberatan karena tim satgasnya menyatakan masih belum aman," ia menjelaskan.
Baca juga: Guru di Depok Antusias Ikut Vaksinasi Covid-19: Biar Bisa Tatap Muka dengan Murid
Sejauh ini, baru 19 persen atau 3.636 tenaga pendidik yang akan divaksinasi Covid-19 pada gelombang pertama bulan ini, dari total dari total 18.850 tenaga pendidik yang diajukan.
Thamrin berharap, jika kelak KBM tatap muka jadi digelar Juli nanti, maka sedikitnya 75 persen tenaga pendidik yang ada di Depok sudah divaksinasi Covid-19.
"Sehingga kita untuk memberikan pendidikan atau pengajaran di setiap sekolah tidak ada rasa was-was," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.