JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video mengenai pemain skateboard yang ditertibkan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjadi viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah pemilik akun Instagram @insurgentcrew pada Rabu (3/3/2021) memperlihatkan terjadinya perlawanan saat beberapa anggota Satpol PP mencoba mengambil skateboard dari pemiliknya.
"Saya baru datang, Pak, ini mau pulang," ucap salah seorang skateboarder di video tersebut.
Baca juga: Satpol PP DKI: Main Skateboard di Trotoar Silakan asal Patuhi Protokol Kesehatan
Pada keterangan video, pemilik akun Instagram itu menyayangkan tindakan anggota Satpol PP yang mereka nilai kasar.
Pemilik akun yang sama juga menyebut nama akun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden Joko Widodo.
"KASAR perlakuan Satpol PP pada skateboarders! Tolong ditindak oknum ini @dkijakarta @aniesbaswedan @jokowi," tulis pemilik akun @insurgentcrew.
Salah satu pemain skateboard di video bernama Tomi Boi mengatakan, ia sesungguhnya baru tiba di trotoar dekat Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Rabu sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Tomi, lanjutnya, baru bermain skate di trotoar tersebut selama sekitar 15 menit sebelum rombongan petugas Satpol PP datang ke lokasi.
"Tiba-tiba Satpol PP datang, yang lain pada lari kabur-kaburan. Saya biasa aja dengan teman saya, terus saya pikir berarti mau dibubarkan. Ya sudah saya ambil skate dan tas saya," kata Tomi kepada Kompas.com, Kamis (4/3/2021).
Ketika hendak meninggalkan lokasi, Tomi tiba-tiba didatangi seorang petugas Satpol PP yang kemudian berusaha merebut paksa papan skate miliknya.
"Oknum terkait terus kekeh narik-narik papan saya sampai sekitar 5 menit," jelasnya.
Menurut Tomi, oknum Satpol PP menuduhnya sebagai salah satu pemain skateboard yang sudah sempat diusir, tapi kembali bermain lagi di trotoar itu.
Tak terima, Tomi bersikeras mempertahankan papan skate miliknya lantaran ia bukan salah satu pemain skateboard yang diusir sebelumnya.
Pada saat tarik-menarik papan skate itulah, Tomi mengaku dirinya ditendang oleh oknum Satpol PP.
Namun, dijelaskan Tomi, hal itu tidak sempat direkam oleh kamera temannya karena petugas lain lebih dulu meminta dihentikan perekaman itu.
Baca juga: Kepala Satpol PP DKI Akan Tegur Anak Buahnya yang Kasar kepada Pemain Skateboard
"Saya tetap tidak mau, lalu oknum yang tarik papan saya dari awal memelototi mata saya dan menendang dengan lututnya mengenai paha saya," kata Tomi.
Tomi lantas menegur oknum Satpol PP itu. "Kok kasar? Kok Bapak main fisik?"
Kemudian, Tomi menyaksikan petugas Satpol PP lain berusaha menenangkan oknum yang menendangnya itu.
Tomi pun berhasil merebut papan skate-nya sebelum berjalan ke arah parkiran motor, meninggalkan para petugas Satpol PP.
Tomi mengatakan, ia sudah lama bermain skateboard di sekitar Bundaran HI.
Akan tetapi, baru kemarin ia didatangi Satpol PP dan bahkan ditindak pakai main fisik dari oknum petugas.
Tomi punya dalih mengapa memilih trotoar. Menurutnya, tidak ada kondisi taman bermain skateboard di Jakarta yang memadai.
Selain itu, ia menilai pemandangan kota terlihat bagus saat dirinya bermain di trotoar di Bundaran HI.
"Kurang memadai, konstruksi tidak bagus. Kalau di trotoar jalannya kebetulan bagus, pemandangan kota bagus," ucap Tomi.
Terlepas ada atau tidaknya larangan bermain skateboard di trotoar, Tomi menyayangkan oknum Satpol PP harus bermain fisik untuk menindaknya.
Menurut Tomi, semestinya petugas tersebut menegurnya secara baik-baik.
"Harapan saya petugas Satpol PP ke depannya tidak berlaku semena-mena, bisa bertindak dengan baik, enggak perlu kasar apa lagi mencoba main fisik," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan, pembubaran kegiatan bermain skateboard yang tengah menjadi polemik itu dikarenakan para pemain melanggar protokol kesehatan.
Para pemain itu, menurut Arifin, terlihat berkerumun dan bermain skateboard tanpa masker.
"Karena pada saat patroli, anggota Satpol PP itu mendapati kegiatan teman-teman yang menggunakan skateboard itu bermain di trotoar tanpa gunakan masker, berkerumun dan sebagainya," kata Arifin saat dikonfirmasi, Kamis.
Dijelaskan Arifin, pihaknya mengizinkan apabila ada masyarakat yang bermain skateboard di trotoar karena menyadari fasilitas yang terbatas.
Akan tetapi, Arifin meminta prokes tetap para pemain skateboard itu lakukan.
"Artinya kegiatan ini sepanjang tidak ganggu ketertiban umum, tidak berkerumun, menggunakan masker, itu silakan saja. Tentu kita tidak lakukan pendisplinan," ujar Arifin.
Terkait ada anggotanya yang menendang pemain skateboard, Arifin memastikan petugas itu mendapat teguran.
"Tentu kalau anggota kami berlebihan, tentu kita akan kasih peringatan kepada anggota," terangnya.
(Reporter: Ihsanuddin / Editor: Nursita Sari, Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.