JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 5 Maret 2014 atau delapan tahun yang lalu, seorang perempuan muda ditemukan tewas di pinggir tol Bintara, Bekasi, Jawa Barat.
Perempuan itu kemudian teridentifikasi sebagai Ade Sara Angelina Suroto (19), mahasiswi di Universitas Bunda Mulia, Jakarta Utara.
Berselang tiga hari sejak penemuan jenazah Ade Sara, polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan.
Baca juga: Penganiayaan 26 Jam oleh Sepasang Kekasih yang Terbakar Cemburu hingga Bunuh Ade Sara
Sosok yang menghabisi nyawa Ade Sara tak lain adalah mantan kekasihnya, Ahmad Imam Al Hafitd, bersama sang pacar baru, Assyifa Ramadhani.
Salah satu pekerja di rumah Sara, Nana, mengatakan, anak majikannya terakhir kali berada di rumah di Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur itu pada Senin (3/3/2014).
Sebelumnya, pada Minggu malam, Sara pergi menghadiri acara musik Java Jazz di bilangan Jakarta Pusat.
Pada Senin pagi, Sara diantarkan ayahnya, Suroto, dengan sepeda motor menuju Stasiun Klender. Almarhumah kala itu hendak berangkat ke kampus yang dilanjutkan ke tempat les bahasa Jerman di Goethe Institute.
Baca juga: 7 Tahun Lalu, Sakit Hati dan Cemburu Melatarbelakangi Pembunuhan Ade Sara
"Diantar sama ayahnya. Habis itu enggak pulang-pulang lagi," kata Nana, saat ditemui di rumah korban, Kamis (6/3/2014).
Ibu Sara, Elisabeth Diana, menjelaskan, dirinya masih sempat berkomunikasi dengan putrinya pada Senin siang.
Saat itu, Elisabeth meminta putrinya melakukan sesuatu untuknya. Lalu, Sara meneleponnya sekitar pukul 13.32.
"Kemudian dia telepon: 'Mah, udah ya'," tutur Elisabeth di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Jumat (7/3/2014).
Baca juga: Dalam Duka, Suroto dan Elisabeth Berbesar Hati Memaafkan Pembunuh Ade Sara
Elisabeth lantas mencoba menghubungi Sara pada pukul 15.41, tapi yang bersangkutan tak menjawab.
Saat itu, Elisabeth belum merasa curiga mengenai kondisi putrinya.
"Mungkin dia lagi buru-buru mau berangkat les," Elisabeth melanjutkan.
Pada Senin malam, giliran Suroto yang menghubungi putrinya. Namun, ponsel Sara tidak aktif.
Mulai saat itu, kedua orang tua Sara mulai curiga karena putrinya tidak pernah tidak mengabarkan mereka jikalau batere kehabisan batere ataupun pulang larut.
"Tapi ini enggak (ada kabar). Dari situ, kami sangat khawatir," ujar Elisabeth.
Tak kunjung mendapat kabar, orang tua Sara pun menghubungi teman-teman putrinya, termasuk rekan kursus bahas yang. Hasilnya, nihil.
Pada Rabu malam, kedua orang tua Sara akhirnya mendapatkan kabar tentang putrinya. Hanya saja, itu dari polisi yang menyatakan Sara ditemukan meninggal dunia.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Komisaris Nuredi Irwansyah, Sara ditemukan di kilometer 41 Tol JORR ruas Bintara, Bekasi Barat, pada Rabu pagi oleh petugas derek Jasa Marga.
"Kondisi sudah dalam keadaan meninggal. Kita duga mungkin korban pembunuhan. Tetapi, untuk luka luar terbuka tidak ada," kata Nuredi, kepada Kompas.com, Kamis (6/3/2014).
Baca juga: Orangtua Ade Sara: Kedukaan Juga Akan Melekat Seumur Hidup Saya
Polisi tidak membutuhkan waktu lama untuk akhirnya menemukan pembunuh Sara, yakni Hafitd dan Assyifa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.