Setiap pagi para pedagang kerupuk keliling sudah mulai keluar dari pabrik. Mereka biasanya kembali pada siang hari untuk menyiapkan kerupuk untuk diantarkan esok hari.
Elvin menyebutkan, setiap hari pedagang kerupuk keliling akan menempuh rute yang berbeda. Mereka biasanya memiliki jadwal untuk mengantarkan kerupuk ke para langganannya.
Di Pabrik Kerupuk Erna Jaya, pedagang kerupuk diperlakukan seperti mitra, bahkan keluarga. Semua kebutuhan berdagang kerupuk kulit seperti sepeda diberikan.
"Jadi istilahnya, semakin banyak jaringan semakin mahal. Pabrik kerupuk lain pernah beli pedagang kerupuk dari kita harganya Rp 90 juta. Harga segitu karena dia sudah punya jaringan penjualan yang banyak," ujar Elvin.
Baca juga: Kala Tunanetra Pedagang Kerupuk Tabrak Truk yang Rampas Jalurnya di Trotoar...
Dalam satu hari, pedagang kerupuk keliling di Pabrik Erna Jaya bisa menjual kerupuk ke warung-warung dan perumahan mencapai 1.500 buah. Saat ini, Pabrik Erna Jaya memiliki 40 pedagang kerupuk keliling.
"Ini aset yang kami punya untuk menjalankan Pabrik Erna Jaya," kata Elvin.
Meski demikian, pedagang kerupuk keliling tak selalu dijual jika ingin pindah. Pada masa krisis moneter tahun 1998 dan pabrik tutup, ada pedagang kerupuk yang bebas pindah ke pabrik lain tanpa dikenakan harga.
"Istilahnya ya free transfer-lah," ujar Elvin sambil tertawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.