TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengaku siap untuk membuka kembali sekolah dan memulai kegiatan belajar mengajar secara tatap muka pada Juli 2021.
Rencana itu dapat direalisasikan jika vaksinasi Covid-19 terhadap guru dan tenaga pendidikan dapat selesai pada Juni mendatang atau sebulan sebelum tahun ajaran 2021/2022 dimulai.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan Taryono menjelaskan, terdapat 14.214 guru, baik dari sekolah negeri maupun swasta, yang terdata sebagai peserta vaksinasi di Tangsel.
Selain itu, terdapat lebih dari 1.800 tenaga pendidikan, seperti petugas keamanan dan pegawai di sekolah, yang juga menjadi sasaran penyuntikan vaksin.
"Kami itu punya target bulan Juni sudah bisa selesai semua, baik pendidik dan tenaga pendidikannya, telah divaksin dua dosis," kata Taryono, Kamis (4/3/2021).
Dengan demikian, rencana pembukaan kembali sekolah dan memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka pada tahun ajaran 2021/2021 diharapkan bisa direalisasikan.
Dalam pelaksanaannya, kata Taryono, kegiatan tatap muka tetap harus dilakukan secara terbatas tanpa mengenyampingkan potensi penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
Pasalnya, para murid belum menjalani vaksinasi Covid-19.
Guru dan tenaga pendidik yang sudah disuntik vaksin pun masih bisa tertular apabila imunitas tubuhnya belum terbentuk.
"Dalam artian memenuhi protokol kesehatan Covid-19 karena kan anak-anaknya belum divaksin. Makanya perlu tetap waspada terhadap paparan virus," kata dia.
Baca juga: Pemkot Tangsel Siap Gelar KBM Tatap Muka jika Target Vaksinasi Guru Tercapai
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sendiri telah menyiapkan skema pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka apabila bisa digelar kembali pada Juli 2021.
Salah satunya adalah membuka sekolah dan memulai aktivitas tatap muka dari dari jenjang pendidikan tertinggi hingga terendah.
Taryono mengatakan, kegiatan belajar mengajar tatap muka pada tahap awal menurut rencana akan dimulai untuk tingkat SMP dan SMA sederajat.
Alasannya, siswa SMP dan SMA sudah lebih mengerti dan bisa menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Baru kemudian SD, kemudian TK, PAUD terakhir. Pertimbangannya itu karena yang paling memungkinkan bisa menjalankan protokol kesehatan itu SMP," kata Taryono.
Baca juga: Rencana KBM Tatap Muka di Tangsel, PAUD dan TK Dibuka Paling Akhir
Jenjang TK dan PAUD dibuka paling akhir karena paling rentan terpapar Covid-19 dan dikhawatirkan protokol kesehatan tak berjalan dengan baik di antara para murid.
Pembukaan secara bertahap ini untuk mengevaluasi apakah ditemukan penularan Covid-19 dan bagaimana penerapan protokol kesehatan di area sekolah.
Dengan begitu, Dinas Pendidikan bisa mempertimbangkan apakah akan melanjutkan kegiatan tatap muka dan membuka jenjang pendidikan yang lebih rendah atau tidak.
Selain itu, kata Taryono, kegiatan belajar tatap muka di seluruh sekolah juga akan digelar secara bergantian setiap harinya untuk meminimalisasi kerumunan siswa.
Jumlah siswa di setiap kelas akan dibatasi dengan membaginya menjadi dua hingga tiga kelompok rombongan belajar sehingga jaga jarak fisik di dalam kelas terjamin.
"Jadi bergantian dibagi menjadi dua hingga tiga kelompok. Kalau jumlah siswanya per kelasnya sedikit, hanya 20 misalnya, cukup dibagi tiga," kata Taryono.
"Kalau yang kapasitasnya besar, lebih dari 30 siswa per kelas, kayak di sekolah negeri itu dibagi tiga, idealnya dibagi tiga. Kelompok pertama hari apa, kelompok kedua hari apa, dan seterusnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan vaksinasi terhadap tenaga pendidik atau guru selesai pada Juni 2021.
Baca juga: Pemkot Tangsel Tak Beri Sanksi untuk Penolak Vaksinasi Covid-19
Jika target tersebut tercapai, maka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dapat dimulai kembali pada bulan Juli atau awal tahun ajaran 2021/2022.
Jokowi menyampaikan hal itu ketika meninjau vaksinasi Covid-19 terhadap guru di SMAN 70 Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021).
"Targetnya pada bulan Juni nanti 5 juta guru dan tenaga pendidik dan kependidikan semuanya insyallah sudah bisa kita selesaikan sehingga di bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, vaksinasi terhadap para guru di DKI Jakarta akan diikuti dengan penyuntikan vaksin pada guru-guru di provinsi lain.
Ia menyebutkan, pemerintah memprioritaskan vaksinasi untuk para guru untuk menjamin berjalannya kegiatan belajar mengajar selama pandemi.
"Tenaga pendidik dan kependidikan, guru, ini kami berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.