Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Melambung, Penjual Makanan Menjerit

Kompas.com - 05/03/2021, 09:59 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Para pedagang berharap segera ada intervensi dari pemerintah akan lonjakan harga cabai rawit merah selama beberapa hari terakhir ini.

"Penginnya ya paling mahal Rp 40.000 aja, jangan naik sampai tiga kali lipat gini," kata Juniem.

Pengusaha rumah makan padang turut menjerit

Sejumlah pengusaha rumah makan padang di Jakarta Barat juga dirugikan dengan naiknya harga cabai.

"Ini naik semua harga cabai, jadi mahal-mahal," kata Ramli, pengusaha salah satu rumah makan padang di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, kemarin.

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Syahrul, pengusaha Rumah Makan Padang Jaya Bukittinggi, Slipi, Jakarta Barat.

"Kalau di warung makan padang sini, banyak pakainya cabai keriting. Harganya naik dari Rp 30.000 sampai Rp 40.000 sekarang bisa Rp 60.000, dua kali lipat," ungkap Syahrul.

Mereka enggan mengurangi jumlah cabai yang digunakan untuk menjaga cita rasa masakan.

"Kalau cabai enggak kami kurangi, tetap begitu, soalnya kalau dikurangi nanti rasanya berubah," kata Ramli.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Naik, Pedagang Kurangi Stok Jualan

Imbasnya, para pengusaha harus mengeluarkan modal yang lebih besar dari biasanya.

Pengusaha rumah makan padang lainnya, Doni, juga mengeluhkan hal yang serupa.

"Ya jadinya kami pengeluarannya naik, jadi lebih banyak sekarang," kata Doni, pengusaha salah satu rumah makan padang di kawasan Kebon Jeruk.

Terlebih lagi, pemasukan para pengusaha juga menurun semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

"Daya beli masyarakat juga sudah turun dari awal pandemi Covid-19, sekarang kehantam ini lagi naik harga cabai jadi makin susah. Ini saja omzet sudah berkurang 20 persen," ungkap Syahrul.

Mereka berharap, harga dapat kembali normal dalam waktu cepat.

"Ya harganya standar-standar sajalah, jangan naik tinggi-tinggi banget, apalagi keadaan sekarang Covid-19, daya beli kurang, harga tinggi, masyarakat jadi jerit-jerit," kata Ramli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com