Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Harapkan Belajar Tatap Muka, Pemkot Tangsel Tunggu Keputusan Pusat

Kompas.com - 05/03/2021, 14:08 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany menyambut baik keinginan guru untuk bisa memulai kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka usai menjalani vaksinasi Covid-19.

Namun untuk memulai pelaksanaannya, Pemerintah Kota Tangsel masih harus menunggu keputusan dan arahan dari pemerintah pusat.

"Saya sih sangat berkeinginan, berharap sebetulnya. Walaupun tidak mungkin ful, bisa anak-anak ini tatap muka. Tapi kami lihat lagilah (kondisinya)," kata dia saat diwawancarai di Balai Kota Tangsel, Jumat (5/3/2021).

Menurut Airin, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah mulai mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memulai kegiatan belajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Beragam Respons Wali Murid di Kota Tangerang soal Wacana Belajar Tatap Muka Juli Mendatang

Persiapan tersebut dilakukan agar kegiatan belajar mengajar tatap muka dapat berjalan dengan baik ketika pemerintah pusat memutuskan untuk memulainya kembali.

"Jadi pada saat nanti pusat membuat kebijakan tatap muka. Apakah ful atau 50 persen, atau 30 persen, atau kombinasi atau apapun di lapangan, sarana prasarananya sudah siap," kata Airin.

Sebelumnya, sejumlah guru di Tangerang Selatan menyetujui rencana pemerintah untuk memulai kembali kegiatan belajar tatap muka setelah vaksinasi Covid-19 selesai dilakukan.

Para guru mengaku kangen dengan muridnya karena hampir satu tahun tidak bisa berinteraksi langsung di dalam kelas.

Sebagian guru merasa kegiatan belajar mengajar secara daring yang selama ini diterapkan kurang efektif.

Seperti disampaikan Guru SMPN 4 Tangerang Selatan, Ali Munir (56) yang mengaku sudah tidak sabar untuk memulai kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka.

Hal itu disampaikannya usai menjalani vaksinasi Covid-19 di gedung SMPN 11 Tangerang Selatan.

"Kemarin kan dari Pak Presiden Joko Widodo bilang kemungkinan Juli. Mudah-mudahan ya bisa benar, kami berharap," ujar Ali, Rabu lalu.

Faktor lain yang membuatnya setuju dengan KBM tatap muka karena proses belajar secara daring tidak terlalu efektif untuk menyampaikan materi kepada murid.

"Kangen sekali karena sudah satu tahun, karena ngajar via online itu agak kurang tepat sasaran juga," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Yati, Guru SDN Bambu Apus 2 Pamulang. Dia mengaku senang bisa lolos pemeriksaan kesehatan dan bisa menjalani vaksinasi Covid-19.

"Senang bangetlah bisa divaksin. Rasanya enggak sakit kayak digigit semut saja," ungkapnya.

Seiring dengan itu, Yati berharap akan semakin banyak pihak yang menjalani vaksinasi agar penularan Covid-19 bisa terkendali.

Dengan begitu, pembukaan sekolah dan kegiatan belajar mengajar tatap muka pada awal tahun ajaran 2020/2021 bisa terwujud.

"Harapannya semua warga supaya segera divaksin. Agar bulan Juli terlaksana untuk tatap muka," kata Yati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com