JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, masih tinggi.
"Paling murah Rp 130.000 per kilogram," ujar salah satu pedagang, Anto (60), saat ditemui di lokasi, Jumat (5/3/2021).
Anto mengatakan, naiknya harga cabai rawit membuat dagangannya sepi.
Salah satu pedagang yang lain, Wiwin (42), mengeluhkan pasokan cabai yang tidak stabil.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Induk Kramatjati Masih Rp 130.000 Per Kilogram
"Pasokan tidak stabil, harga naik, kemudian sepi yang beli," kata Wiwin.
"Pembeli sekarang susah, naik Rp 2.000 per ons saja enggak mau. Sekarang (harga cabai rawit) Rp 7.000 per ons," tambah dia.
Tidak hanya cabe rawit, harga cabai keriting di toko milik Wiwin juga naik.
"Sekarang (harga cabai keriting) Rp 70.000 per kilogram, normalnya Rp 30.000 sampai Rp 40.000," kata Wiwin.
Kenaikan harga cabai membuat sejumlah pegusaha warung tegal (warteg) di Jabodetabek memilih untuk tutup sementara.
Baca juga: Pengusaha Rumah Makan Padang Keluhkan Kenaikan Harga Cabai
"Beberapa saja (yang tutup), informasinya nggak begitu banyak, sekitar sepuluh mungkin," Ketua Komunitas Warteg Nusatara (Kowantara) Mukroni saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/3/2021).
Menurut Mukroni, hal ini disebabkan kondisi para pedagang yang sudah terpuruk karena diterpa pandemi Covid-19.
Kemudian, kondisi tersebut diperparah dengan adanya lonjakan harga cabai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.