Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerebek Lumpur hingga Sumur Resapan Dinilai Upaya Minor Atasi Banjir Jakarta

Kompas.com - 05/03/2021, 22:19 WIB
Rosiana Haryanti,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan, Pemprov DKI Jakarta perlu menyusun prioritas penanganan dan pencegahan banjir di Ibu Kota.

Usaha pencegahan banjir yang kerap kali didengungkan dinilai baru sebatas upaya minor  seperti pembuatan sumur resapan dan grebek lumpur.

"Jadi kita apresiasi (upayanya), tapi yang perlu kita highlight adalah ini pekerjaan minor. Kalau memang mau bebas banjir, ya selesaikan masalah banjir sesuai tipe banjirnya tadi," kata Nirwono kepada Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Formappi: Usul Hak Interpelasi soal Banjir Jakarta Jangan Dianggap Lelucon

Nirwono berani menyebut, kedua langkah tersebut tidak akan menyelesaikan masalah banjir.

Upaya lain seperti penambahan pompa dirasa kurang apabila ruang untuk membuang air, yakni sungai dan situ, danau, embung, waduk (SDEW) belum bisa dimaksimalkan.

Oleh karenanya, Pemprov DKI Jakarta seharusnya fokus dalam upaya mayor, dalam hal ini pembenahan saluran air dan sungai.

"Prioritasnya yang harus jelas. Makanya kalau tadi tanya butuh sumur resapan atau revitalisasi SDEW (situ, danau, embung, waduk)? Ya, revitalisasi SDEW. Mau gerebek lumpur atau pembenahan sungai? Ya, pembenahan sungai. Kemudian pompa atau saluran air? Saluran air dulu," kata Nirwono.

Nirwono menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta perlu melakukan pembenahan saluran-saluran air di Jakarta.

Hal ini bisa dimulai dengan membuat Rencana Induk Saluran Air Kota yang berfungsi untuk memetakan wilayah-wilayah yang perlu diperbaiki.

Baca juga: Pengamat: Apakah DPRD DKI Tidak Merasa Banjir Jakarta Masalah Serius?

Rencana induk ini juga berfungsi untuk memberikan prioritas penanganan saluran air di Ibu Kota. Sehingga pembenahan saluran air di Jakarta memiliki jangka waktu yang jelas.

Bahkan, jika Pemprov DKI Jakarta berhasil menerapkan strategi ini, maka wilayah lain di Indonesia bisa mencontohnya.

Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta fokus untuk membenahi empat sungai utama, yakni Ciliwung, Angke, Pesanggrahan, dan Sunter.

"Ini yang seharusnya dikejar oleh Pemprov DKI sekarang. Kenapa? Kan kita punya 13 sungai, harusnya fokus saja dulu, enggak usah semuanya diberesin. Empat (sungai) dulu sesuai dengan kesepakatan Pemprov DKI, PUPR, dan Bank Dunia," ucap Nirwono.

Dengan upaya ini, Nirwono optimistis Ibu Kota bisa bebas banjir, asalkan dengan upaya pembenahan yang terukur.

Nirwono menjelaskan, apabila Pemprov DKI Jakarta bisa melakukan penyelesaian normalisasi minimal 1-2 sungai utama dalam kurun waktu satu tahun, maka diharapkan Jakarta bebas banjir kiriman dalam 10 tahun setelahnya.

Baca juga: Pembebasan Lahan Normalisasi Sungai Jakarta Mandek karena Dana Pinjaman Belum Cair

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com