JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 5 Maret 2014 atau tepat tujuh tahun lalu, Ade Sara Angelina Suroto (19) ditemukan tewas di pinggir Tol Bintara, Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan penyidikan kepolisian, Ade Sara diketahui dibunuh oleh mantan pacarnya, Ahmad Imam Al Hafitd, dan pacar Hafitd, Assyifa Ramadhani.
Sara, Hafitd, dan Assyifa bahkan diketahui sudah saling mengenal sejak mereka duduk di bangku SMA di SMAN 36 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.
Hafitd ditangkap saat dia melayat ke rumah sakit di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Kala itu, polisi mencurigai bekas luka di tangan Hafitd yang belakangan diketahui sebagai bekas luka gigitan Ade Sara yang membela diri.
Sebelum ditangkap, Hafitd dan Assyifa diketahui mendatangi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa. Bahkan, Assyifa sempat berbincang dengan ibu Ade Sara, Elizabeth.
Saat mendatangi rumah duka, Elizabeth dan sang suami sudah mendapatkan perintah dari penyidik untuk menahan kepergian Hafitd dan Assyifa. Oleh karena itu, Elizabeth berusaha berbincang dengan Assyifa agar dia tidak kabur dari rumah duka.
Namun, Elizabeth hanya berkesempatan berbincang dengan Assyifa. Sementara Hafitd memilih diam ketika mendatangi rumah duka.
Elizabeth mengatakan, dia berusaha tegar ketika berbincang dengan pembunuh anaknya tersebut. Dalam benaknya, dia berulang kali mempertanyakan alasan Assyifa membunuh anak semata wayangnya.
Bahkan, dia juga mempertanyakan mengapa harus Assyifa, teman anaknya sendiri yang menghilangkan nyawa Ade Sara.
"Lalu saya jabat tangan dia, saya pegang, saya pegang pundaknya, sempat saya elus, saya berkata sambil gemetar," ujar Elizabeth dalam tayangan Kompas TV bertajuk "Satu Meja eps Ade Sara" pada 14 Maret 2014.
Baca juga: 7 Tahun Lalu, Sakit Hati dan Cemburu Melatarbelakangi Pembunuhan Ade Sara