JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan Kawalcovid19 Elina Ciptadi mengatakan, tingkat kasus kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta meningkat dari 1,6 persen menjadi 2,75 hingga 2,8 persen dalam dua bulan terakhir.
"Tingkat kematian belakangan ini itu naik," kata Elina dalam diskusi virtual, Jumat (5/3/2021).
Baca juga: KawalCovid19: Mengherankan, Pandemi Sudah 9 Bulan tapi Pendataan Kasus Masih Terkendala Sistem
Elina mengatakan, Pemprov DKI harus mencari penyebab persentase kasus kematian makin meningkat.
Ada berbagai faktor yang diprediksi menjadi penyebab, antara lain dampak dari libur akhir tahun 2020 dan libur Imlek pada Februari lalu.
"Ada baiknya ditelusuri," kata Elina.
Ia mendorong agar pemerintah melihat data tingkat kematian tersebut secara bijak, sehingga bisa mempertimbangkan kebijakan yang akan diambil.
"Kita bisa mengantisipasi kebijakan liburan berikutnya, apa yang harus kita lakukan supaya kerumunan kegiatan wisata bisa dilakukan dengan cara yang tidak akan menimbulkan insiden seperti ini lagi," ucap Elina.
Baca juga: Soal Data Covid-19 Tak Sinkron, KawalCovid19: Sudah sejak 30 Juni Kami Temukan
Selain itu, lanjut Elina, fenomena tingkat kematian yang tinggi di DKI tidak hanya dibaca dari data angka kematian dan kasus positif.
Karena ketika tingkat kasus positif menurun, justru tingkat kematian di Jakarta makin meningkat.
"Seharusnya kalau positivity rate menurun, yang meninggal juga menurun. Tetapi di DKI kami tidak melihat hal yang sama. Jadi kita lihat itu, positivity rate turun tapi kematiannya naik," kata Elina.
Data per 5 Maret 2021, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 346.975 kasus.
Dari jumlah tersebut, 334.100 pasien dinyatakan sembuh. Kemudian 7.173 orang masih menjalani perawatan, dan 5.702 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.