Para calon penerima vaksin bisa mendaftarkan dirinya secara online.
Para pedagang pasar di Tanah Abang, sebut Teguh, juga melakukan pendaftaran secara kolektif dan difasilitasi oleh PD Pasar Jaya.
Namun sistem ini masih memiliki celah. Sebab, Dinkes DKI Jakarta dan PD Pasar Jaya hanya perlu melakukan verifikasi dokumen dan bukan verifikasi faktual, apakah calon penerima vaksin benar-benar merupakan pedagang dan karyawan yang bekerja di Pasar Tanah Abang.
Hal tersebut tertuang dalam petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan vaksinasi yang dikeluarkan oleh Kemenkes.
Masalah lain yang menyebabkan adanya kasus ini, karena adanya ketidaksiapan dalam pendataan penerima vaksin.
Dinkes DKI yang pada awalnya hanya bertugas sebagai pelaksana vaksinasi kemudian diberi wewenang untuk melakukan pendataan.
Di sisi lain, jumlah tenaga di Dinkes DKI tidak bertambah. Selain itu, data penerima vaksin juga belum terintegrasi.
"Karena data dari pendaftaran lewat PeduliLindungi dan data dari PD Pasar Jaya, itu sepertinya belum terintegrasi dengan data di PeduliLindungi," tutur Teguh.
Baca juga: Kenalan hingga ART Ikut Divaksin di Pasar Tanah Abang, Ikappi: Merugikan Pedagang
Oleh karenanya, Teguh mengatakan, Dinkes DKI Jakarta tidak bisa disalahkan tentang adanya penyalahgunaan jatah vaksinasi bagi pedagang di Pasar Tanah Abang.
"Jadi pertanyaannya apakah Dinkes salah? Dalam hal ini, ya maaf saja. Karena dalam juknisnya tidak ada keharusan untuk melakukan verifikasi faktual, maka celahnya sangat besar kalau kemudian ada penumpang liar yang masuk," kata Teguh
Kendati demikian, ia tidak menampik jika ada ketidaksiapan pemda dalam melalukan pendataan vaksinasi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku belum mendapatkan laporan terkait penyalahgunaan jatah vaksin pedagang di Pasar Tanah Abang.
"Sejauh ini saya belum terima laporan, bahwa semuanya yang kita berikan sesuai dengan data yang kami terima, fasilitas tenaga kesehatan kemudian pedagang pasar ada lansia dari unsur pendidikan, wartawan semuanya sesuai," ucap Riza melalui rekaman yang diterima.
Kendati demikian, apabila terjadi penyalahgunaan, Riza mengaku akan mengecek dan mengevaluasi hal tersebut.
"Kalau nanti ditemukan bukan pedagang pasar, nanti kita akan cek, kita akan evaluasi. Kita akan periksa lebih lanjut apa memang terjadi orang-orang yang bukan pedagang pasar, menyusup umpamanya masuk dan sebagainya," ucap Riza.