"Jadwal dan materi BDR disesuaikan dengan kesiapan sekolah dan kesepakatan dengan orangtua/wali murid dengan petunjuk BDR sebagaimana yang sudah diterapkan."
Oleh karenanya, sekolah kelak akan memetakan jumlah anak yang siap mengikuti PTM maupun BDR (belajar dari rumah), sekaligus mendata guru dan tenaga kependidikan untuk PTM dan BDR.
"Berdasarkan kondisi wilayah setempat, satuan pendidikan menyusun jadwal sif rombongan belajar PTM , durasi tiap sif dan materi PTM, serta ruangan belajar diatur sesuai kebutuhan protokol ksehatan dan kurikulum Covid-19."
Keputusan menggelar PTM belum dapat ditentukan saat ini. Draf petunjuk teknis dari dinas pendidikan hanya ancang-ancang dinas pendidikan jika jelang Juli 2021 nanti mendapatkan lampu hijau.
Keputusan menggelar PTM harus berdasarkan kesepakatan antara orangtua murid dengan sekolah, selain ditentukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, dengan mempertimbangkan situasi penularan virus corona.
"Mudah-mudahan kita harapkan bulan Juni nanti sudah ada kepastian dari tim Satgas Covid-19 Kota Depok bahwa Depok sudah bisa dilakukan (kegitan belaja mengajar/KBM) tatap muka karena sudah zona kuning atau hijau," ungkap Thamrin.
"Jadi sebelum nanti (KBM) dimulai 15 Juli, biasanya kami ada rapat di Juni dengan tim satgas dan dengan stakeholder di bidang pendidikan, apakah memungkinkan kita melakukan tatap muka atau tidaknya," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.