TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengeklaim sudah tidak ada penolakan dari masyarakat terkait kerja sama pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong, Kota Serang.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan, Pemerintah Kota Serang sudah bermusyawarah dengan warga di sekitar TPA Cilowong.
Warga setempat yang sempat menolak pun kini telah menerima rencana pembuangan sampah dari wilayah Tangerang Selatan ke TPA tersebut.
"Alhamdulillah sudah selesai. Diselesaikan oleh Pemerintah Kota Serang, musyawarahnya sudah diselesaikan," ujar Benyamin di Gedung DPRD Kota Tangsel, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Peringati Hari Peduli Sampah, Mahasiswa Tolak Sampah Tangsel di TPA Cilowong
"Jadi alhamdulillah sampai dengan hari ini informasi yang saya terima masyarakat di sekitar Cilowong sudah menyetujui," sambungnya.
Menurut Benyamin, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga akan memberikan kompensasi bagi warga di sekitar TPA Cilowong ketika pembuangan sampah dimulai.
Namun, besaran uang kompensasi tersebut belum disepakati dan masih dibahas oleh Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan dan Kota Serang.
"Nanti dihitung bersama-sama. Paling tidak sesuai dengan retribusi pembuangan sampah yang kami berikan. Per tonnya itu nanti disepakati sesuai aturan. Retribusinya Rp 175.000 per tonnya, sesuai dengan Perda Kota Serang," ungkapnya.
Baca juga: Wali Kota Serang Ancam Batalkan Kerja Sama Pengolahan Sampah dengan Tangsel, jika...
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Serang Syafrudin mengaku akan membatalkan kerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan terkait pengolahan sampah.
Pembatalan dilakukan jika masyarakat sekitar TPA Cilowong tetap menolak 400 ton sampah setiap harinya dari Tangsel.
"Apabila ada yang tidak setuju, sekampung atau dua kampung, maka Pemkot Serang tidak akan nekat melakukan kerja sama itu," kata Syafrudin kepada wartawan.
Syafrudin menjelaskan, saat ini Pemkot Serang sedang melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar TPA Cilowong untuk memaparkan manfaat kerja sama pengolahan sampah.
"Kalau kerja samanya menguntungkan untuk masyarakat dan lingkungan, tenaga kerja, kesehatan dan lainnya, karena ada potensi usaha juga," ujar Syafrudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.