Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Ini: 9 Maret 1978, Peresmian Jagorawi Sebagai Jalan Tol Pertama di Indonesia

Kompas.com - 09/03/2021, 05:40 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

Empat tahun kemudian, berdasarkan catatan Harian Kompas edisi 5 Maret 2018, Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Tenaga Listrik Sutami mengusulkan ide yang sama ke Presiden Suharto.

Sutami meminta agar pemerintah membangun jalan bypass Jakarta-Bogor karena kemacetan yang terasa seiring bertambahnya jumlah kendaraan.

Kala itu, tercatat ada 220.000 kendaraan yang lalu lalang melintasi jalan raya Jakarta.

Selain itu, sekitar 9.000 kendaraan melintasi jalan penghubung Jakarta-Bogor per harinya.

Gagasan itu lantas mulai dipikirkan, termasuk soal biaya.

Mengingat jalan tol itu diharapkan bisa menopang angkutan barang dan orang dalam jumlah besar serta dalam kecepatan tinggi, pembangunannya diperkirakan butuh biaya Rp 7,6 miliar.

Dalam buku Sang Pelopor Jalan Tol: 40 Tahun Jasa Marga, rencana pembangunan tol itu bersamaan dengan wacana dibangunnya pabrik semen berkapasitas 1,2 juta ton per tahun di Cibinong, Bogor.

Pembangunan pabrik itu didanai penanam modal dari Amerika Serikat, Kaiser Cement.

Lantaran lokasi pabrik jauh dari jalan arteri, mereka meminta Pemerintah Indonesia menyediakan akses yang memadai untuk menyalurkan prodeksi.

Sehingga, perwakilan Kaiser Cement, Nick P Petroff, membantu pemerintah untuk melobi Pemerintah AS demi mendapatkan dana pinjaman.

Pinjaman pun diberikan melalui Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) sebesar 28,6 juta dolar AS dengan masa pengembalian 30 tahun dan bunga 3 persen.

Harian Kompas edisi 28 Desember 1973, menulis, Pemerintah Indonesia menganggarkan 10,3 juta dolar AS (30 persen) dan 22,8 juta dolar (70 persen) dari AS untuk pembangunan tol Jagorawi.

Anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri itu diserahkan kepada PT Jasa Marga sebagai penyertaan modal.

Kontroversi

Akhirnya, pada 1974, pembangunan jalan tol Jagorawi pun dimulai. Pemerintah menunjuk kontraktor asing, Hyundai Construction Co dari Korea Selatan, dengan konsultan supervisi Ammann-Whitney & Trans Asia Engineering Associates Inc dari AS.

Penggunaan kontraktor asing itu sempat menuai kontroversi. Sejumlah pihak mengkritik karena pemerintah dianggap mengesampingkan peran anak bangsa.

Baca juga: Waspada Macet, Ada Pengerjaan Jembatan di Ruas Tol Jagorawi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com