Kemudian pada 7 Maret 2021, jumlah tempat tidur isolasi yang terpakai menjadi 4.922 tempat tidur.
Dengan demikian, persentase keterisian tempat tidur isolasi di Jakarta sebesar 60 persen.
"Sedangkan per 7 Maret 2021, jumlah yang terpakai hanya 4.922 tempat tidur atau 60 persen dari jumlah yang ada," kata Widyastuti.
Selain itu, kapasitas tempat tidur ICU juga mengalami penurunan. Per tanggal 5 Februari 2021, kapasitas ICU sebanyak 1.133 dan telah terisi 74 persen atau 842 tempat tidur.
Kemudian pada 21 Februari 2021, 817 dari total 1.156 tempat tidur ICU atau 74 persennya telah terisi.
Angka ini kembali menurun pada 7 Maret 2021 dengan tingkat keterisian tempat tidur ICU sebesar 66 persen. Ini artinya, sebanyak 755 tempat tidur ICU telah terpakai.
Sempat diwarnai masalah sistem data
Selama PPKM mikro, Pemprov DKI Jakarta beberapa kali mengumumkan penambahan kasus harian Covid-19 yang terlihat kecil dibandingkan dengan sebelumnya.
Data penambahan kasus aktif Covid-19 pada 16 Februari, misalnya, angkanya 1.861 kasus, pada 17 Februari 1.445 kasus.
Baca juga: Wagub DKI: Dirut Pembangunan Sarana Jaya Jadi Tersangka KPK Sejak Jumat Lalu
Namun, pada 18 Februari, angka penambahan kasus baru turun menjadi hanya 373 kasus.
Berdasarkan keterangan yang diunggah Pemprov DKI Jakarta, angka tersebut bukanlah angka yang final, melainkan angka sementara yang disebabkan adanya perbaikan sistem menginput data.
Kompas.com mencatat penambahan kasus baru di bawah 1.000 kasus per hari dalam 13 hari terakhir tidak hanya terjadi pada 18 Februari.
Pada 23 Februari, penambahan kasus Covid-19 di Jakarta kembali turun menjadi 782 kasus per hari.
Alasannya masih sama, sedang dilakukan perbaikan koneksi sistem menginput data di Kementerian Kesehatan.
Sehari setelahnya, kasus Covid-19 di Jakarta tercatat masih berada di bawah angka 1.000 kasus per hari.