Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Dua Perempuan Penjual Panci Dituduh Hipnotis, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 09/03/2021, 12:51 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi membantah bahwa dua perempuan yang diamankan warga di Kampung Kandang, Cisauk, Kabupaten Tangerang, melakukan hipnotis dengan modus menawarkan panci.

Penangkapan dua perempuan itu pertama kali diketahui dari unggahan foto dan video yang viral di media sosial.

Dalam unggahan tersebut terlihat dua perempuan dibawa oleh warga menggunakan sepeda motor ke kantor kelurahan setempat.

Perempuan tersebut disebut melakukan hipnotis dengan modus menawarkan panci kepada warga di kawasan Cisauk.

Baca juga: Hindari Motor Lawan Arus, Mobil CRV Tabrak Halte Transjakarta di Jatinegara

Sesampainya di kantor kelurahan, dua pelaku yang diketahui sebagai sales atau penjual panci itu menangis histeris saat dimintai keterangan.

Kanitreskrim Polsek Cisauk, Polres Tangerang Selatan, Iptu Margana menjelaskan, dua pelaku tersebut merupakan penjual panci yang menawarkan produknya secara berkeliling.

Keduanya dituduh melakukan hipnotis karena terdapat salah seorang warga merasa tertipu dengan sales panci yang datang dua pekan sebelumnya.

"Jadi gini, sudah saya klarifikasi. Bukan hipnotis itu. Jadi ceritanya dua minggu lalu itu ada warga ditawari panci sama sales. Korban ini merasa tertipu dengan si sales yang dua minggu lalu itu," ujar Margana saat dihubungi, Selasa (9/3/2021).

Pada Senin (8/3/2021), korban tersebut kembali didatangi oleh dua perempuan dan menawarkan produk yang sama dengan penjual sebelumnya.

Baca juga: Wagub DKI: Dirut Pembangunan Sarana Jaya Jadi Tersangka KPK Sejak Jumat Lalu

Warga tersebut menduga bahwa para perempuan itu merupakan komplotan atau rekan sales yang menipunya dua pekan lalu.

Kedua perempuan itu lalu ditangkap oleh sejumlah warga dan langsung dibawa ke kantor kelurahan.

"Sales lain datang menawarkan barang yang sama, yaitu panci. Nah, si korban beranggapan bahwa ini pelaku juga. Dan diamankan sama warga, dibawa ke kantor kelurahan," kata Margana.

Kasus tersebut akhirnya diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan tidak dilanjutkan ke kepolisian. Mediasi dilakukan oleh lurah setempat.

Pasalnya, tidak ditemukan bukti terkait dugaan penipuan atau hipnotis yang dilakukan kedua perempuan tersebut.

"Karena enggak ada pembuktian apa-apa, akhirnya oleh lurah dimediasi. Jadi media damai selesai, enggak dibawa ke kantor polisi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com