BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tidak akan memberlakukan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan pelat nomor ganjil genap saat libur panjang akhir pekan ini.
Keputusan tersebut diumumkan setelah Pemkot Bogor melakukan rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Selasa (9/3/2021).
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, untuk mengantisipasi mobilitas dan kerumunan saat libur panjang nanti, pemerintah daerah setempat mewajibkan setiap wisatawan membawa dan menunjukkan surat hasil rapid test antigen saat berkunjung ke tempat-tempat wisata.
Baca juga: Di Balik Ditiadakannya Ganjil Genap Kota Bogor: Kasus Covid-19 Menurun, Hotel Rugi Miliaran Rupiah
Selain itu, pembatasan jumlah kapasitas pengunjung baik di tempat wisata maupun di restoran juga masih tetap berlaku.
“Kami memutuskan bahwa libur panjang ini ganjil genap tetap tidak berlaku. Kami akan lebih maksimalkan manajemen traffic dan manajemen kerumunan di Kota Bogor,” ungkap Bima.
"Aturan kewajiban menunjukkan surat rapid antigen masih berlaku di kawasan wisata. Pembatasan 50 persen terhadap pengunjung di tempat wisata dan rumah makan tetap ada, yang beda cuma tidak ada ganjil genap. Aturan lain tetap berlaku," tambah Bima.
Bima menuturkan, berdasarkan data, tren kasus Covid-19 di Kota Bogor terus menurun dalam beberapa pekan ke belakang.
Baca juga: Ada Libur Isra Miraj dan Nyepi, Anies: Jangan Bepergian ke Luar Kota, Tahan Diri
Selain itu, sambung dia, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 juga menurun.
Ia melanjutkan, alasan relaksasi ekonomi juga menjadi pertimbangan lain bagi Pemkot Bogor untuk meniadakan ganjil genap saat saat libur panjang pekan ini.
"Kemarin juga mengamati fenomena di lapangan, terjadi sedikit relaksasi, pergerakan ekonomi yang membaik, dan kunjungan ke pasar membaik karena tidak ada ganjil genap. Rumah makan, resto, dan hotel juga relatif tidak berbeda," kata dia.
Dia menegaskan, saat ganjil genap tidak diberlakukan, Tim Satgas tetap akan melakukan pengawasan ketat untuk mengantisipasi kerumunan.
“Kami lebih fokus pengawasan di tempat wisata. Kalau masuk Kota Bogor saja sih enggak perlu rapid, tetapi masuk ke tempat wisata, harus kantongi negatif rapid antigen," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.