JAKARTA, KOMPAS.com - Motif penculikan seorang direktur perusahaan yang bergerak di bidang bengadaan barang dan jasa, BH (50), terungkap.
Kejahatan ini berawal dari kekesalan pemilik perusahaan, MR (34), berkait dugaan penggelapan aset perusahaan.
Dalam hal ini MR menuduh BH menggelapkan aset perusahaan hingga puluhan miliar.
Baca juga: Penculikan di Tebet, Pelaku Kesal karena Duga Korban Gelapkan Aset Perusahaan
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah mengaku masih mendalami keterangan MR. Namun, perkara penggelapan aset tersebut diduga menjadi pemicu penculikan BH.
“Kita belum sampai sejauh sana (penyelidikan), tapi asetnya cukup besar, kalau enggak salah mereka sempat sebut hingga Rp 30 miliar, tapi ini keterangan belum fixed, hanya keterangan pelaku,” ujar Azis di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021) siang.
MR kemudian kesal dan memutuskan untuk menculik dan menyekap BH. MR bersama tiga pelaku lain menjemput paksa BH dari indekosnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Baca juga: Tersangka Pelaku Penculikan di Tebet Ditangkap Polisi
MR saat ditanya awak media sempat mengatakan, sudah berulang kali bertanya terkait aset-aset perusahaan terhadap BH.
MR menyebutkan, BH tak menunjukkan itikad baik.
“(BH) kabur-kaburan,” ujar MR.
BH sempat mengalami penganiayaan saat diculik dan disekap.
“Iya sempat dipukul oleh beberapa orang, dan menurut keterangan korban sempet juga disuruh meminum air kencing,” ujar Azis.
Azis mengatakan, BH sempat dianiaya saat dijemput dari indekosnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
BH mengalami penganiayaan saat disekap di sebuah rumah di Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
“Ada penganiayaan yang jelas. Kalau makan tetap diberi tapi ga bisa dikasih keleluasaan pergi meninggalkan lokasi, dijaga minimal dua orang,” tambah Azis.
Dari hasil pemeriksaan sementara, korban mengalami luka di bagian bibir. Korban juga mengalami syok akibat diculik dan disekap.