Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub DKI Akan Terapkan Denda bagi Penerobos Jalur Sepeda Permanen

Kompas.com - 09/03/2021, 21:54 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menargetkan pembangunan jalur sepeda permanen di Jakarta rampung pada Maret 2021.

Setelah itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Dengan demikian, Syafrin berharap seluruh pengguna sepeda akan menggunakan jalur ini.

"Saat ini untuk jalur sepeda memang masih dalam tahap pembangunan. Kami harapkan pada bulan Maret ini jalur sepeda permanen selesai dilaksanakan pembangunannya," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Alasan Pesepeda Keluar Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin dan Ancaman Sanksi dari Polisi

Dia menambahkan, nantinya akan ada sanksi berupa denda bagi pemotor yang nekat menerobos jalur itu. Namun, denda baru akan diberlakukan ketika pembangunan dan pemasangan rambu telah selesai.

Menurut Syafrin, pengenaan denda didasarkan pada Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam UU tersebut, pengendara motor yang tidak mematuhi rambu-rambu akan dikenakan denda maksimal sebesar Rp 500.000.

Syafrin menegaskan, dalam penerapan denda, Dishub DKI Jakarta akan bekerja sama dengan pihak kepolisian.

"Tentu setelah rambu-rambu lalu lintas terpasang dengan baik dan kemudian jangka waktu pengenaan sanksi sudah ditetapkan, maka bagi kendaraan bermotor yang melanggar masuk ke jalur sepeda ini akan dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 12 Tahun 2009," kata Syafrin.

Baca juga: Komunitas Pesepeda: Jalur Sepeda Permanen Sudirman-Thamrin Kurang Nyaman untuk Road Bike

Dishub DKI Jakarta tengah menyiapkan jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 kilometer di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin.

Tidak seperti jalur sepeda lain yang ada di Ibu Kota, jalur ini akan diberi pembatas berupa pot tanaman atau planter box yang dibentuk layaknya rantai yang saling terkait.

Pembangunan tersebut juga bertujuan menjadikan sepeda sebagai moda transportasi pilihan dan alternatif dalam perjalanan guna menunjang kebijakan transportasi yang berorientasi transit.

Bukan hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga berencana mengembangkan jalur sepeda sepanjang 578,8 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com