Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Berharap Pasar Senen Jadi Ikon Baru Sentra Perdagangan

Kompas.com - 10/03/2021, 13:47 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan Pasar Senen menjadi ikon baru sentra perdagangan di Ibu Kota selain Pasar Tanah Abang.

"Jadi, Insya Allah tahun depan kita bisa berkumpul kembali di sini untuk sama-sama menghadiri proses peresmian Pasar Senen sebagai ikon baru sentra perdagangan," kata Anies saat peletakan batu pertama proyek Area Blok VI Pasar Senen di Jakarta, Rabu (10/3/2021), seperti dikutip Antara.

Anies menuturkan Area Blok VI Pasar Senen berada di area vital berkonsep perencanaan kota yang berpusat pada pemanfaatan kawasan transit transportasi publik secara optimal (transit oriented development/TOD) dan direncanakan akan selesai pembangunan pada kuartal kedua 2022.

Baca juga: BUMN: Kerumunan Orang yang Antre Vaksin di Istora Senayan karena Info Hoaks

Ia menjelaskan, konsep TOD itu merupakan pergeseran dari pola pembangunan sebelumnya yang hanya berbasis pengembangan berbasi kendaraan pribadi (car oriented development).

Anies menjelaskan, selama ini Pasar Senen hanya mengandalkan sistem pembangunan penggunaan kendaraan pribadi.

Namun saat ini memanfaatkan aspek transportasi umum yang dilengkapi fasilitas trotoar, halte dan stasiun.

Anies mengungkapkan Pasar Senen Blok VI memiliki cerita sejarah panjang dan diharapkan pembangunan nanti dapat memiliki banyak fungsi untuk kegiatan masyarakat, seperti Pasar Tanah Abang.

"Kawasan Pasar Senen adalah tempat yang punya sejarah panjang. Tempat ini dibangun pada 1735, hingga kini sudah mengalami periode yang sangat panjang. Dari awalnya dibuka aktivitasnya yang dimulai pada hari Senin, karena itu disebut dengan istilah Pasar Senen, bahkan di Jakarta ada pasar harian. Oleh karena itu, saya berharap lokasi ini kelak menjadi multifungsi serta bisa menjadi salah satu ikon sentra perdagangan di Jakarta," tutur Anies.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, menekankan pembangunan kawasan Blok VI Pasar Senen harus tepat waktu, berkualitas tinggi dan memanfaatkan anggaran secara efisien.

Baca juga: Pemprov DKI Ancam Coret Penerima Bansos Tunai jika Uangnya Dipakai Beli Rokok

"Kawasan Blok VI tersebut bisa menumbuhkan gairah roda perekonomian setelah ditempa masa pandemi COVID-19," ucap Arief.

Lokasi pembangunan juga dinilai strategis karena dikelilingi fasilitas umum, seperti terminal bus, stasiun kereta rel listrik (KRL), hingga halte TransJakarta sehingga berpotensi secara ekonomi.

Luas lokasi kawasan Blok VI Pasar Senen yang akan dibangun mencapai 14.860 meter persegi dengan daya menampung 2.511 unit tempat usaha.

Bangunan baru Pasar Senen Blok VI direncanakan dengan pengembangan digunakan secara variasi atau campuran (mixed use) terdiri dari 40 lantai.

Sebanyak lima lantai digunakan untuk pasar, tiga lantai gedung parkir dan 32 lantai digunakan untuk hunian, dengan luas bangunan keseluruhan 88.065,35 meter persegi.

Pada lantai pasar, akan digunakan sebagai tempat usaha bagi pedagang saat ini (eksisting) dan pedagang baru.

Sedangkan, untuk hunian, rencananya akan dibangun sebanyak 574 unit. Namun, di tahap awal pembangunan difokuskan ke bangunan pasar dan parkir setinggi delapan lantai agar pedagang bisa segera menggunakannya untuk berdagang.

Pembangunan itu dimulai menggunakan alat pancang jenis "Hydraulic Static Pile Driver/HSPD Hidraulik Jack" untuk mengurangi polusi lingkungan, polusi udara dan gangguan terhadap lingkungan sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com