Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Belum Terima Data Penularan Mutasi Corona B.1.1.7 di Jakarta

Kompas.com - 10/03/2021, 14:08 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, hingga saat ini Pemprov DKI Jakarta belum menerima data sampel mutasi corona B.1.1.7 di wilayah DKI Jakarta.

"Saya mau (meminta) lihat preferensi lagi dari lembaga Eijkman," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Rabu (10/3/2021).

Meski belum memiliki data sampel mutasi corona B.1.1.7, Dwi mengatakan, Dinkes DKI Jakarta sudah mengambil tindakan untuk mengantisipasi penyebaran varian baru corona asal Inggris itu.

Baca juga: BUMN: Kerumunan Orang yang Antre Vaksin di Istora Senayan karena Info Hoaks

Dia mengatakan, salah satunya dengan memperbaiki sistem isolasi pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

"Tentu untuk melakukan (perbaikan) isolasi, berarti kapasitas tracing harus baik dan diperbaiki terus," kata Dwi.

Dia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta saat ini terus mempertahankan jumlah tracing hingga 9 kali lipat dari standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

Belum lagi, ditambah dengan adanya tes rapid antigen yang membantu pelacakan orang terpapar Covid-19 di DKI Jakarta.

"Prinsipnya kalau kemampuan kita untuk mengantisipasi B.1.1.7 ya sama, kembali ke prinsip isolasi tracing testing," kata Dwi.

Baca juga: Pemprov DKI Ancam Coret Penerima Bansos Tunai jika Uangnya Dipakai Beli Rokok

Sebelumnya, mutasi virus corona B.1.1.7 disebut sudah ditemukan dalam sampel yang dianalisis dari empat provinsi berdasarkan data dari Kementerian Riset dan Teknologi Senin (8/3/2021), seperti dikutip Kompas.id.

Namun data yang dirilis dari Kementerian Kesehatan tidak menyebut DKI Jakarta sebagai salah satu wilayah yang ditemukan virus corona B.1.1.7.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan, penambahan kasus tersebar di empat provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

"Di Palembang Sumatera Selatan pada 11 Januari, Kalimatan Selatan 6 Januari, Balikpapan Kalimantan Timur dari 12 Februari dan ada yang keempat itu di Medan Sumatera Utara pada 28 Januari," ucap Budi.

Baca juga: Memahami Varian Corona B.1.1.7, Tak Mematikan Bukan Berarti Tak Sebabkan Kematian

Mutasi virus corona B.1.1.7 ini diketahui lebih cepat menular hingga 70 persen dibandingkan dengan varian awal SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan, China.

Sejumlah studi menyatakan, varian B.1.1.7 memang lebih cepat menular, tetapi tidak lebih mematikan.

Mengutip sebuah studi dari ScienceMag, organisasi yang menerbitkan jurnal kolaborasi para ilmuwan, hingga 15 Februari 2021, varian B.1.1.7 telah dilaporkan oleh 82 negara dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan.

Pada kondisi paling parah, jika terjadi lonjakan kasus akibat varian B.1.17, maka akan memengaruhi sistem pelayanan kesehatan.

Oleh karena itu, perlu ada kewaspadaan yang tinggi untuk menghadapi varian B.1.1.7 yang lebih menular ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com