Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kematian Pasien Covid-19 Naik, Dinkes DKI: Banyak yang Terlambat ke Rumah Sakit

Kompas.com - 10/03/2021, 14:40 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, tingkat kematian pasien Covid-19 di Jakarta meningkat lantaran banyak pasien yang terlambat menjalani pengobatan di rumah sakit.

Sehingga, ketika mendapat penanganan medis di fasilitas kesehatan, kondisi pasien sulit untuk tertolong.

"Jadi jangan sampai kemudian merasa sudah punya keluhan kesehatan kemudian (berpikir) tidak mungkin terkena Covid-19, kemudian menunda sampai (kondisi) lebih berat akibatnya lebih sulit untuk ditangani," tutur Dwi saat dihubungi melalui telepon, Rabu (10/3/2021).

Dwi meminta masyarakat yang merasakan gejala Covid-19 untuk tidak ragu berobat sesegera mungkin.

Baca juga: Pemprov DKI Belum Terima Data Penularan Mutasi Corona B.1.1.7 di Jakarta

Langkah awal pengobatan, kata Dwi, bisa meminimalisasi risiko kematian yang saat ini meningkat di DKI Jakarta.

Terlebih saat ini tingkat keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 sudah banyak tersedia dan tidak sesibuk pada Januari-Februari 2021.

"BOR (bed occupancy rate) sudah bagus, sudah lebih terjaga, lebih berimbang sekitar 60-70-an persen ya dibanding bulan lalu yang sempat di 80-an," ujar Dwi.

Diketahui sebelumnya, penambahan kasus kematian akibat Covid-19 konsisten di atas angka 40 kasus per hari.

Sepanjang Maret 2021 yang baru berjalan sembilan hari, sudah ada 408 orang yang dinyatakan meninggal akibat Covid-19 atau rata-rata 45 orang per hari.

Baca juga: Cerita Relawan Contact Tracer di Jakarta, Terpaksa Gadaikan Emas karena Belum Terima Insentif

Tingginya angka kematian juga meningkatkan persentase tingkat kematian akibat Covid-19 dari sebelumnya 1,6 persen menjadi 1,7 persen.

 

Berikut penambahan angka kematian harian akibat Covid-19 selama sembilan hari terakhir:

  • 1 Maret 2021: total pasien meninggal 5.528, bertambah 50 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 2 Maret 2021: total pasien meninggal 5.568, bertambah 40 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 3 Maret 2021: total pasien meninggal 5.613, bertambah 45 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 4 Maret 2021: total pasien meninggal 5.657, bertambah 44 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 5 Maret 2021: total pasien meninggal 5.702, bertambah 45 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 6 Maret 2021: total pasien meninggal 5.748, bertambah 46 (tingkat kematian 1,6 persen)
  • 7 Maret 2021: total pasien meninggal 5.790, bertambah 42 (tingkat kematian 1,7 persen)
  • 8 Maret 2021: total pasien meninggal 5.838, bertambah 48 (tingkat kematian 1,7 persen)
  • 9 Maret 2021: total pasien meninggal 5.883, bertambah 48 (tingkat kematian 1,7 persen)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com