Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang Luncurkan Fitur Belanja Dagangan Pasar lewat Ponsel

Kompas.com - 10/03/2021, 22:00 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang mendorong sektor perekonomian Kota Tangerang, Banten, dengan meluncurkan aplikasi Tangerang Live yang kaya fitur.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihak PD Pasar Kota Tangerang membuat aplikasi tersebut untuk mengantarkan barang dari pedagang di Pasar Poris dan Pasar Anyar kepada pembelinya.

Adapun diketahui aplikasi Tangerang Live dapat diunduh melalui ponsel android.

"Kami berusaha semaksimal mungkin dan kami berharap kreatifitas para pelaku UMKM dan pengusaha di tengah pandemi ini jangan pernah kendor," ungkap Arief kepada awak media, Rabu (10/3/2021).

Baca juga: Selama Pandemi, Transaksi Belanja Online Melalui GoMart Naik 7-8 Kali Lipat

Menurut Arief, pembuatan fitur Portal Tangerang dilatarbelakangi daya beli warga Kota Tangerang yang menurun sejak merebaknya Covid-19.

Sehingga, pembuatan Portal Tangerang diharapkan dapat memicu daya beli warga Kota Tangerang.

"Warga Kota Tangerang harus terus didorong agar terus terstimulan," ujar Arief.

Secara terpisah, Dirut PD Pasar Kota Tangerang Titien Mulyani menyebut fitur tersebut dihadirkan sebagai solusi belanja praktis dan nyaman.

Sebab, kata dia, masyarakat tak perlu keluar rumah saat membeli barang melalui aplikasi itu.

"Masyarakat bisa belanja sayur-mayur, kebutuhan dapur, sambil santai cukup dari rumah aja," ungkap Titien kepada awak media.

"Tentunya, ini juga sebagai upaya menghindari kerumunan di pasar dan potensi penyebaran Covid-19," imbuh dia.

Prosedur penggunaan fitur tersebut, kata Titien, cukup mudah, yakni pembeli memilih salah satu pasar dari dua opsi yang ada. Terakhir, pembeli memilih beberapa barang yang dibutuhkan dan barang siap untuk diantarkan.

Lantas, pembayaran melalui fitur tersebut dilakukan usai pembeli menerima barang-barang mereka atau membayar di tempat (cash on delivery).

"Macam-macam yang dijual diaplikasi. Mulai dari daging, bumbu, buah, sembako, hingga jajanan tersedia," ucap dia.

Untuk ongkos kirim tiap pembelian dipatok tarif Rp 10.000 tiap satu kilometer pertama. Kemudian, tiap kilometer berikutnya dikenai tarif Rp 5.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com