JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Rany Maulani menyebutkan, banyak warga yang menggunakan dana bantuan sosial tunai (BST) untuk membayar cicilan kendaraan.
Padahal, dana Rp 300.000 yang diberikan pemerintah itu harusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Pada kenyataannya memang ada dana tersebut yang dipakai bukan untuk kebutuhan sehari-hari, kebanyakan juga dipakai untuk membayar cicilan kendaraan dan lain-lain," ucapnya, Kamis (11/3/2021), dikutip Tribunjakarta.com.
Menurut dia, hal tersebut terjadi lantaran kurangnya pengawasan dari pemerintah terkait penggunaan dana bansos.
Baca juga: Penerima BST di Jakarta Berkurang 186.882 KK, Masihkah Anda Terdaftar? Begini Cara Ceknya
Untuk itu, Rany meminta Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini Dinas Sosial, mengevaluasi kembali program BST DKI Jakarta.
"Saya berharap Dinsos melakukan evaluasi dan perbaikan supaya penerima bansos ini tidak salah sasaran dan tidak disalahgunakan juga," ujar dia.
Selain penyalahgunaan dana bansos, Rany menyebutkan, dia banyak menerima aduan terkait keterlambatan pencairan dana bansos tunai tahap kedua pada Februari lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.