"Ia pelaku tunggal, membunuh dan membuang jasad korbannya seorang diri," kata Susatyo.
"Modusnya sama, tersangka ini berjanjian kenalan lewat medsos, kemudian ketemu dibawa dengan iming-iming uang ke penginapan, lalu setelah berkencan, korban dihabisi dengan dicekik kemudian barang-barangnya diambil," ujar dia.
Baca juga: Kasus Mayat Wanita Dalam Plastik di Bogor, Pelaku Diduga Tak Hanya Membunuh 1 Orang
Kapolres Bogor AKBP Harun menyampaikan hal yang sama.
Harun mengungkapkan, pembunuhan EL bermula saat tersangka MRI berkenalan lewat media sosial dengan korban EL.
Modus yang digunakan, yaitu tersangka mengiming-imingi uang dengan cara jalan bareng atau kencan ke Puncak Bogor.
EL lalu dibunuh di sebuah penginapan saat kencan di Puncak Bogor.
"Motifnya mengambil barang milik korban dengan berkencan terlebih dahulu. Intinya kasus ini sama dengan di Kota Bogor (mayat perempuan dalam plastik)," ucap Harun.
Kombes Susatyo menjelaskan, Korban DS ditemukan dengan kondisi kedua kaki terikat dan dimasukkan ke dalam kantong plastik sampah berukuran besar berwarna hitam.
Dari hasil otopsi, diketahui ada luka benda tumpul di bagian leher korban. Polisi menduga korban DS tewas dibunuh dengan cara dicekik.
"Diduga korban pembunuhan karena meninggal tidak wajar dalam kondisi terikat. Penyebab kematian ada tekanan benda tumpul pada leher (cekikan)," kata Susatyo, Jumat (26/2/2021).
Korban EL juga mengalami luka di leher.
Polisi menyebutkan bahwa EL dibunuh setelah berkencan di salah satu penginapan di Puncak.
Baca juga: Pembunuhan Berantai di Bogor, Pelaku Cekik Teman Kencan yang Dikenal di Medsos dan Rampok Barang
EL dicekik di dalam penginapan tersebut.
Setelah dipastikan tewas, jasad EL dibungkus menggunakan plastik hitam lalu dimasukkan ke dalam tas ransel gunung ukuran besar.
MRI kemudian mengendarai motor sambil menggendong tas tersebut ke lokasi pembuangan mayat EL.
"Setibanya di TKP tersebut, MRI lalu mengeluarkan korban dari tas ransel dan membuangnya begitu saja di kebun kosong itu. MRI kemudian mengambil barang-barang EL," ucap AKBP Harun.
(Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah; Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.