Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi hingga Guru di Kota Tangerang Menerima Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua

Kompas.com - 12/03/2021, 11:04 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 tahap dua dosis kedua di Kota Tangerang, Banten, dengan target pelayan publik mulai dilaksanakan, Jumat (12/3/2021).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tangerang Televisianingsih menyatakan, vaksinasi dosis kedua itu dilakukan di dua tempat di Kota Tangerang, yakni di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang dan Gedung MUI Kota Tangerang.

"Mulainya jam 08.00 WIB sampai jam 16.00 WIB, jamnya dibagi sesuai jadwal instansi masing-masing," ungkap Televisianingsih melalui sambungan telepon, Jumat siang.

Baca juga: BUMN: Kerumunan Orang yang Antre Vaksin di Istora Senayan karena Info Hoaks

Ia berujar, pelayan publik yang menerima suntikan kedua mulai hari ini adalah Polri, petugas PLN, petugas Imigrasi, guru, Forum Komunikasi Umat Bergama, wartawan, dan lainnya.

Salah seorang guru yang menerima suntikan dosis kedua, Nisa Lusiyana (31) mengungkapkan bahwa ia menerima vaksin sekitar pukul 09.30 WIB di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

"Iya, ini saya disuntik sekitar jam 09.30 WIB. Tadi ngantrenya enggak lama sih. Nunggu sebentar, disuntik, dan diobservasi," papar Nisa usai menerima vaksin, Jumat siang.

Guru mata pelajaran matematika itu mengaku akan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat walau telah menerima vaksin dosis kedua.

"Karena saya belum tau juga kan hasil vaksinasi ini seperti apa," ujar perempuan 31 tahun itu.

"Tetap cuci tangan, pake masker, jaga jarak. Abis berpergian, sampai rumah ganti baju dan mandi. Karena saya punya keluarga dan ada anak kecil juga di rumah," imbuh dia.

Ia mengaku tak merasakan efek samping apa pun setelah menerima vaksin dosis kedua.

Baca juga: Lemahnya Verifikasi Data Peserta Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang...

Saat menerima vaksin dosis pertama dua pekan lalu, ia merasa pusing.

"Dulu tuh pusing-pusing. Cuma sehari saja pusing-pusingnya. Sekarang, saya enggak ngerasa sakit apa-apa. Pegal-pegal juga enggak," urainya.

Ditemui di tempat yang sama, Tommy Okgani (37) juga menerima vaksin dosis kedua sekitar pukul 09.30 WIB.

Tommy yang bekerja sebagai wartawan itu menyatakan, dia sempat mengantre cukup lama saat menunggu sertifikat vaksinasi dosis kedua.

"Setelah observasi 30 menit, harus nyetak kartu sertifikat itu. Ngebuktiin dosis keduanya," kata Tommy ketika ditemui, Jumat siang.

Tommy merasakan efek samping usai divaksin, yaitu pegal di lengan yang disuntik.

Baca juga: PPKM Mikro di Kota Tangerang Diperpanjang, Wali Kota: Ekonomi Harus Berjalan

Efek samping tersebut juga muncul usai dia divaksin pada dua pekan lalu.

"Dulu (setelah vaksinasi dosis pertama) kerasa ngantuk, laper, (dan) pegel. Pegel sehari aja, setelah itu udah enggak," ujar dia.

Ia mengaku akan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat walau telah disuntik untuk kedua kalinya.

"Virusnya kan masih ada ya istilahnya. Bukan berarti vaksin ini diberikan dengan dosis kedua, langsung kita kebal gitu, ga mungkin," sebut dia.

"Masih tetap pake masker, jaga jarak, ngehindari kerumunan, enggak berpergian jauh," imbuh Tommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com