Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Sengketa Tanah, Akses Rumah Warga Ciledug Ditutup Paksa Sejumlah Orang

Kompas.com - 12/03/2021, 12:53 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampakkan sejumlah orang menutup paksa akses rumah warga di wilayah Kota Tangerang, Banten, viral di Instagram.

Video tersebut diunggah oleh pemilik akun @viralciledug pada Kamis (11/3/2021) malam.

Video berdurasi sekitar 55 detik itu telah ditonton lebih dari 4.500 kali hingga Jumat (12/3/2021) siang.

Lokasi kejadian itu disebut berada di Ciledug, Kota Tangerang.

Kapolsek Ciledug Kompol Wisnu Wardana membenarkan peristiwa penutupan paksa akses menuju rumah salah seorang warga di kawasan Ciledug itu.

"Itu kejadiannya hari Selasa (2/3/2021) sekitar pukul 12.00 WIB," kata Wisnu kepada awak media, Jumat siang.

Baca juga: 6 Orang Ditangkap, Polisi Masih Buru Pelaku Lain yang Bakar Posko Ormas di Tangsel

Wisnu mengatakan, rumah yang ditutup paksa itu milik dua orang, yakni Arlan dan Munir.

Kemudian, seorang pria bernama Ruli merasa bahwa jalan di depan rumah Arlan dan Munir adalah milik orangtuanya.

"Kalau enggak salah, itu kasusnya terkait sengketa tanah," ujar Wisnu.

"Jadi, Ruli yang merasa jalan itu punya kedua orangtuanya, memagar jalan pintu masuk rumah Arlan dan Munir," imbuh dia.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Berantai 2 Perempuan di Bogor Positif Sabu dan Ekstasi

Aparat kepolisian, kata Wisnu, sempat mengunjungi rumah itu usai pemilik rumah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Ciledug.

"Dari kami dan Babinsa sudah berupaya mediasi kedua belah pihak. Kami juga menyarankan agar pemilik melaporkan kejadian itu ke Polres Metro Tangerang Kota," papar Wisnu.

Wisnu berujar, pihak keluarga Arlan serta Munir telah membuat laporan mengenai penutupan paksa itu ke Polres Metro Tangerang Kota.

"Yang bersangkutan (pihak keluarga Arlan dan Munir) telah melaporkannya ke Polres," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com