DEPOK, KOMPAS.com - Kapolsek Sawangan, AKP Rio Tobing mengatakan pada Jumat (12/3/2021), jajarannya akan menyelidiki kasus pemerasan terhadap pedagang anyaman bambu di Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
"Tetap akan kami cari," ujar Rio kepada Kompas.com.
"Kami tetap cari informasi lebih lanjut lagi ke warga sekitar. Mudah-mudahan kalau tertangkap, korbannya baru akan buat laporan polisi," tambah dia.
Korban disebut tak ingin membuat laporan polisi di Polsek Sawangan setelah insiden itu menimpanya. Menurut Rio, korban enggan repot.
Baca juga: Pedagang Kerajinan Bambu di Depok Jadi Korban Perampasan, Pelaku Mengaku Tim Satgas
Korban yang dompet, ponsel, dan sejumlah uangnya dirampas hanya membuat laporan kehilangan dan berharap supaya insiden yang dia alami tak dialami warga lainnya.
"(Korban) bikin laporan kehilangan saja, buat berikutnya bikin KTP dan lain-lain," kata Rio.
Sebelumnya, insiden itu disebarkan di sebuah grup di media sosial Facebook Info Depok.
Namun, tak seperti yang beredar di media sosial di mana korban mengalami "hipnotis", Rio memastikan bahwa kejadian itu merupakan intimidasi yang berujung pemerasan oleh oknum yang mengaku "tim satgas".
"(Korban) lagi berdagang, lalu datang naik motor orang (bertubuh) besar turun, mengaku dari tim satgas begitu. Nah, bapak ini (korban) digeledah barang-barangnya, disuruh mengeluarkan dompet, HP, dan uang, setelah itu diambil dan pergi," ujar Rio.
"Bapaknya ditakut-takuti, seperti intimidasi begitu, 'Itu apa isinya, keluarin semua!'. Jadi bukan gendam, pemerasan jatuhnya," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.