Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 12/03/2021, 21:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan tidak ada potongan sedikit pun dalam penyaluran bantuan sosial tunai (BST) Pemprov DKI Jakarta.

Dia bisa menjamin hal tersebut karena penyaluran BST dari Pemprov DKI Jakarta ke penerima manfaat dilakukan langsung melalui transfer bank.

"Jadi tidak mungkin ada pemotongan karena itu langsung ke ATM masing-masing dan tidak akan berkurang satu perak pun," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Ketua F-Gerindra Ungkap Dana BST Disunat, Wagub DKI: Tidak Mungkin

Riza mengatakan, siapapun yang melaporkan ada pemotongan BST dari DKI Jakarta, harap dapat membuktikan di mana peristiwa pemotongan itu terjadi.

Dia juga meminta agar warga yang merasa BST-nya dipotong untuk segera melaporkan ke Pemprov DKI Jakarta.

"Silakan buktikan kalau ada yang disampaikan dipotong, silakan protes" ucap Riza.

Dia juga berjanji akan melakukan sanksi yang sangat berat apabila terbukti pihak Bank DKI melakukan pemotongan BST kepada penerima manfaat.

Baca juga: Pemprov DKI Mutakhirkan Data, Penerima BST di Jakarta Berkurang 186.882 KK

Riza kembali menegaskan pemotongan BST tidak mungkin terjadi karena anggaran untuk BST dari APBD DKI Jakarta langsung ditransfer tanpa ada perantara lain.

"Tidak mungkin bansos dipotong, kenapa? Karena yang jadi kewajiban kami Pemprov kami sampaikan APBD (langsung ditransfer) melalui Bank DKI langsung masuk ke ATM," kata Riza.

Diduga BST dipotong dari jalur Kementerian Sosial

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra menduga laporan dugaan pemotongan BST terjadi dari jalur pemberian BST Kementerian Sosial (Kemensos).

Pasalnya, sistem penyaluran BST yang ditanggung Kemensos dari PT Pos Indonesia yang mungkin terjadi permainan oknum.

"(Kemungkinan) Kemensos melalui via Pos, kalau Pos nggak pakai ATM," kata Syarif.

Meski demikian, Sekretaris Komisi D DPRD DKI ini mengatakan akan meminta keterangan Dinsos DKI untuk mengetahui apakah pemotongan terjadi di penyaluran BST Pemprov DKI atau tidak.

"Kalau saya berpendapat kecil kemungkinan (pemotongan terjadi) dari Dinsos DKI, kalau (terjadi) dari Kemensos, itu bukan domain DKI," kata Syarif.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Gerindra Rani Mauliani mengatakan terdapat laporan oknum yang melakukan pemotongan BST yang diterima masyarakat.

Dia berharap Dinsos DKI bisa melakukan evaluasi terhadap laporan yang diterima oleh Fraksi Gerindra.

"Memang masih banyak oknum yang melakukan pemotongan dana bantuan tunai dan ini memang enggak bisa dipukul rata, karena ini masih kasus per kasus. Jadi sebaiknya bantuan tunai langsung ini ada evaluasi supaya ada perbaikan ke depannya," kata Rani, Rabu (10/3/2021).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Arogansi Pengendara Fortuner di Jalan Masih Terjadi, Kini Tak Takut 'Seruduk' Polisi yang Sedang Bertugas di Rawa Buaya

Arogansi Pengendara Fortuner di Jalan Masih Terjadi, Kini Tak Takut "Seruduk" Polisi yang Sedang Bertugas di Rawa Buaya

Megapolitan
Ribuan Bal Pakaian Bekas yang Disita dari Gudang di Bekasi Dibawa ke Bea Cukai Cikarang

Ribuan Bal Pakaian Bekas yang Disita dari Gudang di Bekasi Dibawa ke Bea Cukai Cikarang

Megapolitan
Gudang Beras di Pasar Induk Cipinang Terbakar, Asap Tebal Membubung Tinggi

Gudang Beras di Pasar Induk Cipinang Terbakar, Asap Tebal Membubung Tinggi

Megapolitan
Usai Berhubungan Badan, Lansia di Jaktim Tanya Apakah Istrinya Punya Pacar, lalu Bunuh Korban

Usai Berhubungan Badan, Lansia di Jaktim Tanya Apakah Istrinya Punya Pacar, lalu Bunuh Korban

Megapolitan
AG Diserahkan ke Kejari Jakarta Selatan, Dikawal Ketat 3 Polwan

AG Diserahkan ke Kejari Jakarta Selatan, Dikawal Ketat 3 Polwan

Megapolitan
Tak Hiraukan Protes Penggemar Thrifting, Teten Masduki: Pemerintah Ingin Lindungi Industri Dalam Negeri

Tak Hiraukan Protes Penggemar Thrifting, Teten Masduki: Pemerintah Ingin Lindungi Industri Dalam Negeri

Megapolitan
Penampakan Gudang Penyimpanan Baju Bekas Impor di Bekasi yang Digerebek Polisi

Penampakan Gudang Penyimpanan Baju Bekas Impor di Bekasi yang Digerebek Polisi

Megapolitan
Kronologi Sopir Fortuner Mau Tabrak Polisi saat Ditegur karena Langgar Lalu Lintas

Kronologi Sopir Fortuner Mau Tabrak Polisi saat Ditegur karena Langgar Lalu Lintas

Megapolitan
Segera Disidang, Bos Perusahaan Swasta Penganiaya Anak Diserahkan ke Kejari Jaksel

Segera Disidang, Bos Perusahaan Swasta Penganiaya Anak Diserahkan ke Kejari Jaksel

Megapolitan
Sebelum Bunuh Istrinya, Lansia di Jaktim Sembunyikan Pisau lalu Ajak Berhubungan Badan

Sebelum Bunuh Istrinya, Lansia di Jaktim Sembunyikan Pisau lalu Ajak Berhubungan Badan

Megapolitan
Restoran di Tangsel Baru Boleh Buka Pukul 12 Selama Ramadhan, Makanan Tak Boleh Terlihat dari Luar

Restoran di Tangsel Baru Boleh Buka Pukul 12 Selama Ramadhan, Makanan Tak Boleh Terlihat dari Luar

Megapolitan
Heru Budi Soal Pergantian Wali Kota Jakbar: Namanya 'Tour of Duty', Saya Juga Tugas Muter

Heru Budi Soal Pergantian Wali Kota Jakbar: Namanya "Tour of Duty", Saya Juga Tugas Muter

Megapolitan
Disepakati, Tempat Hiburan Malam di Tangsel Tutup Total Sehari Sebelum Ramadhan

Disepakati, Tempat Hiburan Malam di Tangsel Tutup Total Sehari Sebelum Ramadhan

Megapolitan
Minta Solusi dari Pemerintah, Importir Baju Bekas di Pasar Senen Tak Keberatan Kuota Dibatasi dan Dipajaki

Minta Solusi dari Pemerintah, Importir Baju Bekas di Pasar Senen Tak Keberatan Kuota Dibatasi dan Dipajaki

Megapolitan
Heru Budi Mengaku Pakai Rumah Dinasnya untuk Rapat hingga Temui Warga

Heru Budi Mengaku Pakai Rumah Dinasnya untuk Rapat hingga Temui Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke