"Banyak laporan ke kami juga memang masih banyak oknum dari pihak wilayah RT dan RW yang melakukan pemotongan dana BST ini," kata Rany, Kamis (11/3/2021).
Sementara itu, sejumlah warganet mengeluh tidak terdaftar sebagai penerima BST dari Pemprov DKI.
Hal tersebut terlihat dalam kolom komentar unggahan informasi BST Februari di akun Dinsos DKI dan Pemprov DKI, @dkijakarta.
"Sedih bgt liat orang2 pada dapet BST sy engga.. sabar ya allah...," kata @rafaldo220786.
Selain mengeluh tak terdata, beberapa warganet juga menyoroti dana BST yang tak sesuai sasaran.
"Waktu sembako saya dapat kenapa pas di ganti bst saya jadi ga dapet apa padahal suami saya meninggal dan saya sampai sekarang belum bekerja makan pun numpang sama orang tua malah ga dpt bantuan apa" pkh aja saya ga punya.... Tapi tetangga saya yg suaminya kartap punya penghasilan 5juta mlh dpt bst," tulis akun @rohaniyuyun.
"Kenapa org tua saya belum dapat dapat ya pak/bu?padahal sudah menyerahkan semua data2 yg dibutuhkan ke RT/RW. Kenapa pembagiannya tidak rata ya pak/bu?justru org org yang lebih mampu malah mendapatkan," ujar akun @manisaptr.
Karena sasaran dinilai kurang tepat, ada warganet yang menyarankan pemberian sembako ketimbang BST.
"Lansia gmn tuh...bst mah banyak yg pekerja yg dpt,yg karyawan tetap dll...mending sembako dri awal mah yg nerima jelas dan fungsi nya jelas," tulis akun @a.wahyudi1808.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.