Ketinggian dinding sekitar 2 meter dan jarak antardinding sekitar 2,5 meter.
Dua dinding itu memanjang mulai dari depan gang gedung fitness hingga ujung jalan gang tersebut.
Baca juga: Gara-gara Sengketa Tanah, Akses Rumah Warga Ciledug Ditutup Paksa Sejumlah Orang
Saat dinding itu dibangun, masih ada akses masuk rumah dan gedung fitness dengan lebar sekitar 2,5 meter.
"Saat itu, kami masih dikasih akses masuk, cuma bisa (untuk) satu motor kira-kira," ungkap Asep.
Akses sebesar 2,5 meter itu bertahan kurang lebih selama 17-18 bulan.
Banjir kemudian merendam permukiman tersebut dan menjebol salah satu dinding pada 21 Februari 2021.
Dinding yang jebol selebar kurang lebih 3 meter adalah dinding yang terjauh dari rumah Asep.
"Dia mikirnya kalau ibu saya yang ngehancurin dinding itu, padahal itu kan karena banjir," papar dia.
"Ibu saya juga perempuan, enggak mungkin mampu buat ngehancurin dinding itu," imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Asep, si ahli waris mendatangi rumah Asep dan gedung fitness tersebut serta mengancam ibu Asep dengan membawa senjata tajam.
Baca juga: Polisi Tangkap Pengemudi Mercy yang Tabrak Pesepeda di Bundaran HI
Si ahli waris tak memercayai ucapan ibu Asep bahwa dinding itu jebol diterjang banjir.
Si ahli waris kemudian memaksa menutup total akses satu-satunya yang dimiliki keluarga Asep dan pengunjung tempat fitness tersebut.
Tak hanya itu, menurut Asep, si ahli waris juga memasang kawat di bagian atas dinding.
"Ibu saya sampai sekarang masih trauma karena dikalungin golok. Sekarang cuma bisa diam aja kalo keinget itu," sebut dia.
Karena akses keluar masuk rumah ditutup total, Asep dan keluarganya harus naik turun tangga dan kursi untuk memanjat dinding tembok tersebut.